SRAGEN UPDATE - HR. Ibnu Khuzaimah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam shahih al-Tirmidzi menjelaskan tentang doa malaikat Jibril terkait tiga amalan buruk yang balasannya diaminkan langsung oleh Rasulullah SAW.
Doa malaikat Jibril tersebut terkait dengan bulan Ramadhan, kedua orang tua, dan Rasulullah SAW yang memiliki kemuliaan di sisi Allah SWT.
Bagaimana penjelasan lengkap tentang doa malaikat Jibril yang balasannya langsung diaminkan oleh Rasulullah SAW?
Beriktu merupakan penjelasan tentang doa malaikat Jibril terkait tiga amalan buruk yang balasannya diaminkan langsung oleh Rasulullah SAW yang dilansir oleh SragenUpdate.com dari situs resmi Kementerian Agama Republik Indonesia.
1. Memuliakan Bulan Ramadhan
”Ketika aku menaiki tangga pertama, Jibril datang kepadaku dan berkata: Celakalah seorang hamba yang datang bulan Ramadhan namun dosanya tidak diampuni. Maka Aku pun berkata: Amin.” - HR. Ibnu Khuzaimah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam shahih al-Tirmidzi
Kalimat “Celakalah seorang yang mendapati bulan Ramadhan namun dosanya diampuni”, tidak ada sisi kemuliaan bulan Ramadhan sebagai bulan penuh kasihan, bulan penuh rahmat, bulan penuh hidayat, dan bulan yang mengembalikan manusia fithrah.
Namun, ironisnya, tidak sedikit umat Islam yang telah melewati bulan Ramadhan tetapi kefitrahan jiwanya kembali, justru “bebal” dalam kemaksiatan dan moral tanpa menoreh kebaikan.
Oleh sebab itu, para malaikat Jibril secara langsung memberikan predikat “celaka”.
Dalam beberapa hadis, Rasulullah SAW menjelaskan keistimewaan bulan Ramadhan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan selainnya.
Ramadan membuka pintu ampunan dosa seluas-luasnya.
Ibadah puasa dan ibadah di malam hari yang dilakukan dengan sepenuhnya menjadi faktor utama pengampunan dosa.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah RA,
"Barangsiapa yang merayakan (di Bulan) Ramadhan dengan penuh harapan dan mengharapkan (pahala), maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu". (Hadis Shahih diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim)
Baca Juga: Persija vs Persita, Alarm Peringatan Untuk Persita, Potensi Persija Curi Poin Penuh
2. Memuliakan Orang Tua
“Celakalah seorang hamba, jika mendapati kedua atau salah satu orang tuanya masih hidup, namun keberadaan kedua orang tuanya tidak akan masuk ke dalam surga. Aku pun berkata: Amin.” - HR. Ibnu Khuzaimah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam shahih al-Tirmidzi
Kalimat “Celakalah seorang hamba, jika melihat kedua atau salah satu orang tuanya masih hidup, namun keberadaan kedua orang tuanya tidak akan masuk ke dalam surga” menjelaskan sisi kemuliaan orang tua yang harus diperlakukan baik sepanjang hidupnya.
Sisi kemuliaan orang tua tersebut ditegaskan dengan jaminan surga bagi anak yang setia membahagiakan dan merawatnya hingga akhir hayat.
Secara jelas, Al Qur’an menerangkan tentang dua perintah yang harus berjalan seiring serta tidak bisa dipisahkan, yaitu perintah menyembah Allah dan berlaku ihsan terhadap kedua orang tua.
Selain itu, yaitu perintah untuk berterima kasih kepada Allah dan kedua orang tua.
Sebagaimana firman Allah SWT;
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan memuji selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak...." (QS. Al-Isra: 23)
Baca Juga: Membantu Turunkan Kadar Gula Darah, Inilah Manfaat Teh Hijau yang Jarang Diketahui
3. Keutamaan Shalawat
“Celakalah seorang hamba, jika namamu disebutkan dihadapannya tapi dia tidak bershalawat untukmu. Maka Aku pun berkata: Amin.” - HR. Ibnu Khuzaimah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam shahih al-Tirmidzi
“Celakalah seorang hamba, jika namamu disebutkan di hadapannya tapi dia tidak bershalawat untukmu” menjelaskan tentang keutamaan membaca shalawat kepada Rasulullah.
Sebagai umat muslim, kita wajib mencoba atas perjuangan beliau serta beretika baik dengan bershalawat nama beliau.
Bershalawat setiap kali disebut nama Nabi Muhammad SAW tidak bisa dilihat ringan, sebab di situlah kualitas mahabbah kita kepada beliau.
Perintah bershalawat memiliki kemuliaan tersendiri dalam Al Qur’an, bahwa Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat dan memerintahkan umat Islam untuk bershalawat.
Baca Juga: Update Kasus Brigadir J: Timsus Polri Buru HP Asli Brigadir J yang Kini Masih Jadi Misteri
Hal ini tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang percaya! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan salawatlah dengan penuh di sekeliling." (QS. Al-Ahzab:56)
Berdasarkan ayat ini para ulama menyatakan bahwa hukum bershalawat Nabi Muhammad SAW adalah wajib bagi setiap orang mukmin.
Demikian tiga doa malaikat Jibril terkait tiga amalan buruk yang balasannya diaminkan langsung oleh Rasulullah SAW.***