Apapun yang terjadi pada fisik akan berpengaruh kepada psikologis dan ruhiyah dan begitu juga sebaliknya karena terdapat kesatuan antara fisik, psikologis, dan ruhiyah, hal ini menyebabkan, pada saat sahur kita harus memperhatikan kondisi fisik tubuh.
Fitrahnya, seseorang yang terbangun pada sepertiga malam terkahir tubuhnya berada dalam kondisi hormonal yang didominasi oleh rasa cemas yang di mana hormon ini sebaiknya dilarutkan ke bumi dengan minum air putih, berwudhu, dan baiknya dilanjutkan dengan salat tahajjud.
Selanjutnya, pada saat proses makan sebaiknya dahulukan makanan yang mengandung glukosa atau gula walaupun dalam jumlah yang sedikit, hal ini bertujuan agar pencernaan mendapatkan energi yang mencukupi untuk mengolah makanan.
Selanjutnya, makanlah dengan karbohidrat, protein, yang disusul lemak dan ditutup dengan serat, konsumsi serat pada bagian akhir dimaksudkan agar serat mengikat garam empedu, serat juga akan membantu peningkatan proses penyerapan melalui penguatan proses pergerakan usus (peristaltik).
Berikut contoh urutan penyajian dan konsumsi sahur menurut dr. Tauhid Nur Azhar:
1. Air putih 400ml(1-1,5 gelas).
2. Kurma tiga butir.