Network
SRAGEN UPDATE – Puasa Ramadan merupakan ibadah yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang sudah balig dan tidak dapat digantikan oleh siapa pun, pada saat berpuasa terdapat aktivitas baru yang dilaksanakan yaitu sahur.
Supaya tetap berenergi saat berpuasa, seseorang perlu mengoptimalkan sahurnya, yaitu dengan memeperhatikan dua hal.
Pertama, faktor niat yang ternyata sangat mempengaruhi kualitas aktivitas metabolisme, sehingga pada saat ibadah puasa Ramadan penting untuk memperhatikan niat.
Baca Juga: Cha Hak Yeon VIXX Merenungkan Jalan Kehidupnya dalam Drama “Joseon Attorney” yang akan Datang
Seseorang yang niatnya kuat, lurus, dan ikhlas, kondisi neurohormonalnya berada pada level optimal yang di mana mereka akan merasa puas dengan makan dan minum secukupnya, dan Kembali melakukan aktivitas seperti biasa sembari berpuasa.
Sementara itu, seseorang yang melakukan sahur hanya karena ingin terbebas dari rasa lapar dan dahaga terlebih jika memiliki pikiran yang negatif terhadap puasa akan meningkatkan sekresi hormon takut, tagang, dan cemas (skotofobin, adrenalin, dan kortisol) yang menghasilajn reaksi pertahanan yang mempercepat metabolisme.
Seseorang yang memiliki anggapan bahwa berpuasa itu merupakan ketidaknyamanan, tubuhnya akan memberikan reaksi seperti sedang terancam, denyut jantung cenderung meningkat, pembakaran gula dalam sel meningkat, yang membuat cadangan energi dalam tubuh cepat terkuras, yang mengakibatkan cenderung merasa kelaparan walaupun telah sahur dengan banyak.
Kedua, makanan yang dikonsumsiharus diperharikan Ketika sahur karena Allah SWT menciptakan tubuh manusia dengan proporsionalitas dan integratif.
