Network
SRAGEN UPDATE - Artikel ini berisi delapan kata-kata mutiara Islami dan nasihat dari Imam Syafii.
Kata-kata dari Imam Syafii tersebut mencakup tentang akhirat, bagaimana seseorang harus memperlakukan kehidupan akhirat mereka.
Selain itu, berisi tentang perbuatan yang akan membawa dampak untuk orang yang bersangkutan.
Terdapat juga nasihat Imam Syafii tentang suatu kebenaran yang di mana jika dia bertentangan dengan sunnah Rasulullah SAW maka apa yang ditulis dalam kitabnya oleh dia sendiri boleh ditinggalkan.
Baca Juga: 10 Kata-kata Mutiara Islami Imam Syafii dan Ali bin Abi Thalib tentang Teman dan Sahabat
Terakhir berisi tentang takdir, bagaimana seharusnya manusia menyikapi takdir Allah SWT.
Berikut delapan kata-kata mutiara Islami dan nasihat Imam Syafii:
- Jangan terpesona dengan kehidupanku di dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat.
- Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu.
- Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka kekal dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tidak berguna.
- Jika engkau sudah berada di jalan yang benar menuju Allah, maka berlarilah. Jika sulit bagimu, maka berlari kecilah. Jika engkau lelah, berjalanlah. Jika itu pun tidak mampu, merangkaklah. Namun, jangan pernah berbalik arah atau berhenti.
- Biarkan hari-hari bertingkah semaunya, nyamankan dirimu saat takdir itu hadir. Janganlah gundah oleh gelapnya malam tidak ada peristiwa di dunia yang abadi.
- Barang siapa yang ingin Allah anugerahkan baginya husnul khotimah hendaknya ia berhusnudzon kepada orang-orang.
- Jika kalian mendapati dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka sampaikanlah sunnah tadi dan tinggalkanlah pendapatku dan dalam riwayat lain Imam Syafii mengatakan maka ikutilah sunnah tadi dan jangan pedulikan ucapan orang.
- Kulupakan dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar sifat tamak bisa melahirkan kehinaan.
Itulah delapan kata-kata mutiara dan nasihat dari Imam Syafii yang cocok dijadikan renungan.***
