Penelitian ini berdasarkan lima orang responden sukarelawan, tiga laki-laki dan dua perempuan, tetapi penelitian tersebut dilakukan sebanyak 210 kali dengan dua sesi.
Mereka diperdengarkan Al-Qur’an yang dibaca dengan tartil dan bahasa Arab yang bukan Al-Qur’an.
Hasilnya, 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an mendapatkan ketenangan dan yang mendengarkan bukan bacaan Al-Qur’an tetapi bahasa Arab mendapatkan hanya 35%.***