Detik itu juga, Abu Darda menjadi seorang muslim dan me nyesali perbuatannya karena telah menyia-nyiakan kebaikan. Abu Darda bertekad bisa seperti teman-temannya lain yang sudah mendalami agama, hafal Al-Qur'an, tekun beribadah, dan bertakwa, walaupun harus bersusah payah siang-malam mengejar ketertinggalannya itu. la selalu hadir di majelis Rasulullah dan tidak pernah absen ikut dalam sederetan peperangan. Pada saat Perang Uhud, ketika orang-orang Islam lari meninggalkan Rasulullah saw., Abu Darda justru melindungi Rasulullah dari serangan musuh meskipun nyawa taruhannya. Karena itulah Rasulullah bersabda, "Prajurit berkuda yang paling baik adalah Uwaimir."
Baca Juga: Dikunjungi Prabowo Subianto, Mahfud MD Dikabarkan Dilamar sebagai Cawapres
Karomah Abu Darda Berupa Kuali yang Bisa Bertasbih
Suatu hari, Abu Darda dikejutkan dengan peristiwa aneh ketika ia sedang asyik memasak di dapur rumahnya. Ketika sedang menyalakan api di bawah kuali bersama sahabat dekatnya, Salman Al-Farisi, tiba-tiba ia mendengar suara dari kuali. Suara itu semakin keras bertasbih seperti suara anak kecil. Abu Darda kemudian menggeser kuali itu, membalik, dan mengembalikannya ke posisi semula, tetapi tidak ada satu pun makanan yang ada dalam kuali itu tumpah. Lalu Abu Darda memanggil Salman, "Wahai Salman, Lihatlah keajaiban ini. Lihatlah keajaiban yang tidak pernah kamu atau bapakmu lihat sebelumnya."
Salman lantas berkata, "Seandainya kamu diam, niscaya kamu akan mendengar ayat-ayat Allah yang agung.”
Mendengar itu, Abu Darda segera diam dan benar saja bahwa kualinya mengucapkan ayat-ayat Allah yang agung dan bertasbih kepada Allah.
Akhir Hidup Abu Darda
Abu Darda' tinggal di Syam (ada yang me ngatakan di Damaskus) dan menghabiskan waktunya untuk memberi teladan dan nasihat kepada orang-orang serta mengajarkan Al-Qur'an dan ilmu hikmah hingga meninggal dunia pada 32 H).***