SRAGEN UPDATE - Bulan Ramadhan 2022 menjadi bulan yang paling istimewa untuk para umat islam di Sragen, Jawa Tengah.
Tetapi menurut pengakuan dari Polres Sragen mengatakan bahwa ada deretan motor yang bermasalah selama bulan Ramadhan 2022 di Sragen, Jawa Tengah.
Dikutip dari akun YouTube Indonesia Expose, berikut ini adalah tanggapan dari Polres Sragen terkait deretan motor bermasalah sepanjang bulan Ramadhan 2022.
Baca Juga: Jadwal Salat Sragen, Wonogiri, dan Wonosobo Hari Ini 4 April 2022: Lengkap dengan Jadwal Imsak
Terlihat dalam Polsek Sragen bahwa pihak kepolisian sudah mengamankan beberapa kendaraan bermotor yang masih menggunakan knalpot brong.
Tak hanya karena menggunakan knalpot brong, terlihat beberapa kendaraan bermotor pun masih memiliki surat - surat yang tidak lengkap.
Hal inilah yang sering menjadi masalah dan karena surat yang tidak lengkap inilah membuat Polres Sragen masih menahan beberapa motor tersebut.
Baca Juga: Blesscon Plant 3 Diresmikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Sahkan Pabrik Bata di Sragen
Kapolsek Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah pun sudah melakukan razia ini terutama kepada para pengendara motor.
"Kapolsek bersama rekan - rekan anggota Sumberlawang sudah melaksanakan kegiatan menuju ke pos masyarakat Sumberlawang terutama para pengendara sepeda motor," katanya.
Selain itu, Kapolsek Sumberlawang pun memberitahu bahwa motor yang ditahan itu adalah motor yang menggunakan knalpot brong.
"Di samping Polsek, kan, ada satu sekolah SMP yang mana untuk knalpotnya knalpot brong," tambahnya.
Jadi, Kapolsek sudah bekerja sama dengan pihak Kepala Sekolah untuk meminta izin agar menahan motor yang memiliki knalpot brong.
"Jadi, tidak boleh peruntukan oleh sebab itu kita dengan Kepala Sekolah meminta izin untuk mengamankan motor yang yang tidak diperuntukan,"
Menurut pengakuan dari Kapolsek Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah mengatakan bahwa sudah mendapatkan 32 jenis sepeda motor di SMP 1 Sumberlawang.
"Jadi, kita amankan pada hari ini 32 di SMP 1 Sumberlawang untuk yang sebenarnya, kan, mereka belum boleh menggunakan sepeda motor karena masih dibawah umur,"
Hal ini dikarenakan anak yang masih dibawah umur masih rentan mengalami kecelakaan sehingga diminta untuk mengganti knalpot dengan yang asli.
"Dan juga surat-menyurat mereka tidak ada, oleh sebab itu untuk keamanan dan kenyamanan para pengendara. Untuk motor brong, kita amankan untuk mengganti yang aslinya,"
Pihak Kapolsek Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah pun menegaskan kepada orangtua agar mengantarkan anak dibawah umur 17 tahun untuk diantar ke sekolah.
"Untuk itu, kita akan kembalikan ke orangtuanya dan menghimbau seyogyanya dan seharusnya mereka diantar ke sekolah dengan diantar karena masih usia di atas 17 tahun,"
Kalau masih dibiarkan berkeliaran di jalanan maka bisa menganggu pengendara motor lainnya dengan suara yang keras.
"Karena ya jelas, satu kalau tidak diperuntukkan, yang kedua menganggu para pengguna di jalan yang lainnya.
Karena suara keras menganggu untuk terutama telinga bagi para pengguna motor yang lainnya,"
Tetapi berbeda dengan orang yang sudah berumur 17 tahun, maka bisa langsung mengendarakan sepeda motor secara langsung.
"Bahwasanya kalau yang SMA, kan, mereka umurnya sudah 17 tahun dan bisa menggunakan sepeda motor yang resminya sudah diperuntukkan,"
Sedangkan untuk yang belum memenuhi standar, harap diantar orangtuanya terlebih dahulu agar memastikan keamanannya.
"Kemudian yang belum sesuai dengan kebutuhan di bawah 17 tahun untuk diantar oleh orangtuanya," ***