Rahasia Mengetahui Kinerja Saham yang Baik, Saham Milikmu Aman?

- 25 Juli 2022, 10:05 WIB
Ilustrasi Saham
Ilustrasi Saham /pexels/burak kebaber

SRAGEN UPDATE – Sebagai investor saham, kita perlu memperhatikan apakah kondisi saham dalam keadaan sehat.

Namun ternyata tidak hanya kesehatan saja, saham juga harus dilihat dari kinerjanya.

Apakah kinerja saham dalam koridor yang baik atau justru buruk.

Sebab jika kinerja saham buruk, saham yang sehatpun bisa jatuh sakit.

Nah, gimana caranya kita tahu dan menilai kinerja saham?

Baca Juga: Cek Kesehatan Saham dari 3 Ratio ini! Kalo Aman, Auto Anti Bangkrut

Dilansir Sragen Update.com dari akun Facebook Asvalueinvesting, berikut ini caranya mengetahui kinerja saham.

1. Gross Profit

Gross Profit adalah rasio yang membandingkan laba kotor dengan penjualan bersih.

Jadi total penjualan perusahaan dikurangi total harga pokok penjualan.

Total penjualan berarti total semua barang yang dijual.

Sedangkan total harga pokok penjualan adalah segala biaya yang terlibat dalam penjualan.

Semakin besar rasio ini semakin bagus perusahaan mengelola HPP.

Rasio ini juga bisa digunakan untuk mengukur kekuatan pasar dengan kompetitor sejenis.

Baca Juga: Kenali Indikator Support dan Resistance, Bikin Cuan Investasi Sahammu Lebih Optimal

2. Operating Profit

Operating Profit adalah rasio yang membandingkan laba sebelum pajak dengan penjualan bersih.

Biasanya laba operasional berada di bawah laba kotor dalam laporan laba rugi.

Semakin besar laba operasional, semakin tinggi juga laba operasional yang dihasilkan.

Itu artinya, perusahaan juga dinilai mampu mengelola beban perusahaan dengan baik.

3. Net Profit

Net Profit adalah rasio yang membandingkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk (laba sebenarnya yang diterima dengan penjualan bersih).

Baca Juga: Pegiat UMKM Wajib Tahu: Begini Cara Dapatkan Nomor Induk Berusaha

Menurut Murhadi, net profit merupakan cerminan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba neto.

Cara perhitungannya adalah laba operasional dikurangi pajak dan biaya bunga.

Adapun pendapatan sisa setelah perhitungan setiap pengeluaran bisnis termasuk pajak dan bunga, itu adalah net profit perusahaan.

Semakin besar rasio ini, maka semakin besar keuntungan yang didapat.

4. Return Of Equity (ROE)

Resturn Of Equity adalah rasio yang membandingkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk (laba sebenarnya yang diterima) dengan ekuitas perusahaan.

Jadi fungsi ROE ini adalah sebagai tolak ukur kemampuan perusahaan meraup laba dengan modal ekuitas.

Baca Juga: Indonesia Termasuk Daftar Negara-Negara ASEAN yang Berpotensi Resesi Seperti Sri Lanka?

Semakin besar rasio ini maka berarti perusahaan memiliki rasio pertumbuhan yang baik.***

 

Editor: Gorby Zumroni

Sumber: Facebook/anvalueimvesting


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x