Tidak sampai di sana, Yumi berkata bahwa dirinya berasal dari keluarga kaya yang sebelumnya sekolah di Amerika di bidang seni.
Yumi mengikuti semua kegiatan universitas tanpa ketahuan sedikit pun, dan dia semakin senang. Namun, di sisi lain dia terus belajar di akademi untuk masuk ke universitas Seoul.
Namun, Yumi selalu gagal, guru di akademi tersebut sudah berkata bahwa Yumi tidak perlu memaksa, dia bisa masuk ke universitas lain, tetapi dia kekeh dengan keinginannya.
Baca Juga: Performa Buruk Drama Korea Ini, Ratingnya Menurun Setelah 2 Episode Ditayangkan
Mungkin karena Yumi sudah telanjur bohong dan egonya yang tinggi. Selama itu, dia mendapat sokongan dari sang ayah, berupa uang, dan dia juga berusaha melakukan kerja paruh waktu.
Saat dia berpacaran dengan seorang lelaki dari universitas Seoul, dia mengatakan banyak kebohongan lain, sampai akhirnya mereka berencana ke luar negeri untuk libur semester.
Yumi berbohong lagi kepada sang ayah bahwa dia ditunjuk untuk belajar di luar negeri dan butuh uang, sang ayah berusaha keras mengabulkannya.
Namun, lelaki itu akhirnya tahu dari ibunya, bahwa Yumi bukan anak orang kaya, melainkan perempuan pembohong yang sangat mengerikan karena berbohong sehebat itu.
Akhirnya mereka putus, setelah itu sang ayah meninggal. Yumi terpukul, dia tahu ayahnya mengidap kanker, tetapi ayahnya tidak mau membebani Yumi dan menjadi batu sandungan.