JMS mencoba menghentikan penayangan serial dokumenter ini karena mereka mengangga merusak kebebasan beragama.
Namun, Pengadilan Distrik Seoul telah memutuskan bahwa series dokumenter ini layak tayang karena ‘apa yang ditampilkan’ menggunakan informasi dan data yang objektif dan subyektif.
- Diangkat dari kisah nyata
Series dokumenter In the Name of God A Holy Betrayal diangkat dari kisah nyata tentang 4 pemimpin sekte sesat yang ada di Korea Selatan.
Mereka menganggap diri mereka sebagai nabi dan mengajak siapapun dengan keilmuan mereka agar dapat bergabung ke dalam sekte tersebut.
- Hanya menayangkan 1/10 dari aslinya
PD dokumenter Netflix, Jo Sunghyun mengungkapkan bahwa In the Name of God A Holy Betrayal adalah kisah nyata dan hanya memperlihatkan 1/10 dari aslinya.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Anda Harus Menonton Drachin ‘Three-Body’, Perpaduan Antara Ilmu Sains dan Drama
Jo Sunghyun mengatakan bahwa level kengerian dan kebejatan konten series dokumenter ini telah diturunkan hingga 1/10 dari semua yang harus diketahui.
Ini menunjukkan bahwa serial dokumenter In the Name of God A Holy Betrayal benar-benar sangat mengerikan.
Bahkan, tak sedikit netizen memberikan komentarnya setelah menonton series dokumenter ini, seperti ‘mual, takut, tidak sanggup, hingga berhenti menonton.’