Network
SRAGEN UPDATE - Perfilman di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa tren dan kondisi industri perfilman di Indonesia saat ini melibatkan beberapa aspek: peningkatan kualitas produksi, kolaborasi internasional, peningkatan jumlah bioskop dan platform streaming.
Berikut 5 film Indonesia terlaris di bioskop pada tahun 2023, yuk simak!
- Di Ambang Kematian (3.302.047 penonton)
Film "Di Ambang Kematian" merupakan film horor mengisahkan tentang sebuah keluarga yang menghadapi berbagai kejadian teror setelah kematian sang ibu mereka.
Kisah ini menceritakan tentang pesugihan yang dialami Nadia, yang menjadi tumbal pesugihan ayahnya.
Cerita film ini bermula saat Nadia dan Yoga mendapati sang Bapak yang masuk ke dalam suatu ruangan dengan Karung tersebut jatuh dan diketahui di dalamnya berisi kepala kambing.
Setelah memergoki sang bapak, kematian sang ibu tewas secara mengenaskan di tahun 2002.
Baca Juga: Tanggapan Kepala Desa Kotaraja Mengenai Penggunaan Fasilitas Negara untuk Kampanye Tidak Benar
Setelah kematian sang ibu, Nadia dan Yoga sering mengalami kejadian teror dari makhluk halus yang menyeramkan.
Selain teror mistis yang dialami keduanya serta ritual sang bapak, Nyawa Nadia terancam menjadi tumbal pesugihan ayahnya.
- Air Mata di Ujung Sajadah (3.127.671 penonton)
Film "Air Mata di Ujung Sajadah" merupakan film drama keluarga Indonesia yang tersedia pada tahun 2023, yang disutradarai oleh Key Mangunsong dan produseri oleh Ronny Irawan.
Film ini bercerita tentang perjuangan seorang ibu bernama Aqilla (Titi Kamal) yang terpisah dengan anaknya selama 7 tahun.
Aqilla menemukan anaknya, Baskara (Faqih Alaydrus), yang ternyata masih hidup dan telah dibeli oleh Halimah (Tutie Kirana) dan pasangannya, Arif (Fedi Nuril).
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem: Peringatan BMKG untuk Natal 2023 dan Tahun Baru 2024
Cerita film ini menggambarkan konflik etika moral yang muncul ketika Aqilla menemukan Baskara dan menghadapi kepercayaan mereka tentang anak itu.
Film ini memiliki durasi 105 menit dan mencakup beberapa penonton di bioskop Indonesia.
- 172 Hari (2.872.272 penonton)
Film "172 Hari" adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2023 dan diangkat dari kisah nyata.
Film ini mengisahkan tentang kisah cinta antara Ameer dan Nadzira, yang dipisahkan selama 172 hari karena perbedaan agama.
Film ini menggambarkan perjuangan cinta antara Ameer dan Nadzira yang harus melewati berbagai rintangan, termasuk perbedaan agama dan budaya.
Film ini juga menunjukkan bagaimana cinta dan keyakinan dapat mengalahkan segala rintangan dan hambatan dalam hidup.
Baca Juga: Pemerintah akan Membuka Kembali Seleksi CASN Pada Tahun 2024! Apa Saja Formasi CASN yang Tersedia?
Film ini mendapatkan perhatian yang cukup besar dari penonton dan berhasil masuk dalam daftar 10 besar box office dunia pada tahun 2023.
- Waktu Maghrib
Film "Waktu Maghrib" merupakan film horor Indonesia yang tersedia pada tahun 2023, yang disutradarai oleh Sidharta Tata].
Film ini mengisahkan tiga remaja bernama Adi, Saman, dan Ayu yang tinggal di Desa Jatijajar, desa terpencil di daerah Jawa Tengah.
Mitos ini relevan dengan kalangan para orang tua dan anak-anak, yaitu tentang sakralnya waktu maghrib.
Cerita film ini menggambarkan kesalahan Adi dan Saman yang sering terlambat ke sekolah dan dimarahi oleh Bu Woro.
Baca Juga: Tantangan Pemilu 2024: Dugaan Transaksi Curiga Memicu Panggilan untuk Penyelidikan Mendalam
Suatu hari kekesalan, Adi dan Saman memuncak dan sampai menyumpahi agar Bu Woro mati saja, dan sumpahnya bertepatan dengan berkumandangnya adzan Maghrib.
Film ini mengangkat tema mitos yang beredar di Indonesia dan menjadi tantangan tersendiri bagi Sidharta Tata, karena film ini merupakan film Genre horor dan konsep cerita yang diangkat dari mitos menjadi pelengkap dari tantangan tersebut.
- Buya Hamka Vol. 1
Film "Buya Hamka Vol. 1" merupakan film biografi Indonesia yang dirilis pada tahun 2023 dan disutradarai oleh Fajar Bustomi.
Film ini mengisahkan tentang kehidupan Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka ketika menjadi pengurus Muhammadiyah Makassar.
Film ini merupakan bagian awal dari tiga bagian film Buya Hamka yang rencananya akan dirilis.
Baca Juga: Beasiswa WikiNusantara 2024 Dibuka hingga 31 Desember, Apa Saja Persyaratannya? Yuk Simak!
Cerita film ini menggambarkan perjuangan Buya Hamka dalam berdakwah dan melahirkan karya religius dalam menerapkan kaidah-kaidah Islam di kehidupan sehari-hari, serta tulus dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Film ini berhasil menggambarkan sosok Buya Hamka yang ambisius dalam berdakwah dan melahirkan karya-religius, serta tulus dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Film ini mendapatkan perhatian yang cukup besar dari penonton dan berhasil masuk dalam daftar 10 besar box office Indonesia pada tahun 2023.
Meskipun industri perfilman Indonesia mengalami perkembangan yang positif, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, termasuk perlindungan hak cipta, distribusi yang merata di seluruh wilayah Indonesia, dan peningkatan pendukung industri seperti infrastruktur produksi dan pelatihan bagi para profesional perfilman.
