IDAI Rilis Panduan Isoman untuk Anak Positif Covid-19

- 10 Juli 2021, 16:18 WIB
Ilustrasi  isolasi mandiri.*
Ilustrasi isolasi mandiri.* /Pixabay./

SRAGEN UPDATE - Lonjakan Covid-19 ini tidak menutup kemungkinan mampu menyerang anak-anak. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya angka penderita Covid-19 pada anak-anak di Indonesia.

Ketika anak positif Covid-19, orang tua langsung panik dan kebingungan. Meskipun jika sesuai syarat, orang tua bisa ikut isolasi mandiri bersama anak di rumah.

Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI telah merilis panduan lengkap untuk isolasi mandiri bagi orang tua terhadap anak yang positif Covid-19.

Baca Juga: Maknae Lovelyz, Jeong Ye In Ungkap Rasa Depresi yang Dialaminya Setelah Debut

Berikut adalah panduannya.

Yang paling utama adalah orang tua harus memiliki termometer dan oxymeter sendiri di rumah. Tujuannya untuk memantau kondisi anak.

1. Syarat Isoman
- Anak tidak bergejala
- Anak menderita gejala ringan seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah, dan ruam-ruam.
- Anak masih aktif dan bisa makan maupun minum
- Orang tua harus memantau gejala atau keluhan anak
- Orang tua rutin memerikasa suhu tubuh anak
- Pastikan lingkungan rumah memiliki ventilasi udara dan cahaya yang baik
- Orang tua mengajarkan etika batuk kepada anak

Baca Juga: Menu Sarapan Spesial Indonesia yang Wajib Dinikmati, Salah Satunya Nasi Goreng


2. Catatan Penting Saat Isoman
- Orang tua masih bisa tetap mengasuh anak yang positif Covid-19
- Orang tua ataupun pengasuh disarankan memiliki risido rendah mngalami gejala berat Covid-19
- Apabila ada anggota keluarga lain yang positif, ajak isolasi bersama
- Jika orang tua dan anak memiliki status Covid-19 yang berbeda, tidur di kasur terpisah dengan jarak 2 meter
- Orang tua harus selalu beri dukungan psikolois kepada anak

3. Tanda Bahaya Laju Napas Anak
- Anak berusia kurang dari 2 bulan sebanyak 60 kali per menit
- Anak berusia 2-11 bulan sebanyak 50 kali per menit
- Anak berusia 1-5 tahun sebanyak 40 kali per menit
- Anak berusia lebih dari 5 tahun sebanyak 30 kali per menit

Baca Juga: 4 Ciri-ciri Undangan Interview Palsu, Salah Satunya Alamat Tidak Terdeteksi di Google


4. Segera ke Rumah Sakit Jika
- Anak banyak tidur
- Anak bernapas dengan cepat
- Adanya cekungan di dada dan hidung kembang kempis
- Anak memiliki saturasi oksigen kurang dari 95%
- Mata merah, ruma, leher bengkak
- Demam lebih dari 7 hari
- Kejang
- Anak tidak bisa makan dan minum
- Mata anak menjadi cekung
- Anak kurang buang air kecil
- Anak mengalami penurunan kesadaran

Baca Juga: Ji Chang Wook Dikonfirmasi Akan Tampil Pada Korea Drama ‘Tell Me Your Wish’


Umumnya, gejala akan hilang selama 14 hari. Maka, IDAI menganjurkan orang tua untuk melakukan swab ulang pada anak 10-14 hari setelah Hhari pertama gejala atau setelah swab pertama psoitif Covid-19.

Apabila tidak memungkinkan untuk swab, maka isolasi selama 10 hari ditambah 3 hari setelah bebas gejala.

Bagi penderita gejala berat atau pasien kronik, biasanya masa tertular lebih panjang, sehingga dokter yang akan menentukan kapan selesai isolasi.

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Instagram @narasi.tv


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah