6 Teori Konspirasi tentang Vaksin Covid-19, Jangan Dipercaya

- 21 Juli 2021, 14:52 WIB
Ilustrasi - Lima gejala terkena Covid-19 menurut data terbaru.
Ilustrasi - Lima gejala terkena Covid-19 menurut data terbaru. /Pixabay/PIRO4D

SRAGEN UPDATE – Masih banyaknya mitos-mitos yang beredar tentang vaksin Covid-19 membuat sejumlah orang akhirnya enggan untuk mengikuti program tersebut.

Nyatanya, info-info yang sudah telanjur menyebar tersebut tidak lain hanyalah sebuah teori konspirasi belaka yang sengaja diciptakan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

Agar tak lagi terjerumus dengan berita bohong, yuk ketahui sejumlah teori konspirasi tentang vaksin Covid-19 yang telah dibongkar oleh Dr William Schaffner, profesor kedokteran preventif dan penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center di Nashville.

1. Pemerintah menggunakan vaksin untuk melacak orang

Baca Juga: Ciri-Ciri Orang Yang Memiliki Trust Issue, Apakah Hal Ini Terjadi Pada Anda?

Beberapa waktu lalu, kabar soal pemerintah menyimpan microchip pada vaksin Covid- 19 memang sempat menghebohkan publik.

Meski demikian, Schaffner secara tegas menyatakan bahwa isu mengenai pemerintah yang menggunakan vaksin untuk melacak seseorang hanyalah sebuah teori konspirasi saja.

2. Vaksin Covid-19 menyebabkan kemandulan

Nyatanya, vaksin tidak mendekati DNA dalam sel seseorang. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) pun telah riset untuk mengetahui tentang vaksin Covid-19.

Baca Juga: Apakah Benar Tidur Lebih Dari 8 Jam Dapat Menimbulkan Stroke? Simak Faktanya!

Hasilnya, ACOG menyimpulkan bahwa vaksin aman bagi orang yang berencana untuk segera memiliki anak, aman bagi orang yang sedang hamil, hingga yang sedang menyusui.

3. Vaksin Covid-19 tidak berfungsi

Sudah banyak negara yang sukses membuktikan bahwa penggunaan vaksin benar-benar memiliki pengaruh baik pada penurunan angka kasus Covid-19.

“Kami tahu apa profil keamanannya, dan kami tahu saat kami menggunakan lebih banyak vaksin, kasus berkurang, rawat inap turun, dan begitu juga kematian, jadi itu bukti bahwa vaksin benar-benar berhasil,” kata Schaffner.

Baca Juga: Perlu Dicoba! 5 Bahan ALami yang Dapat Mencerahkan Kulit

4. Vaksin Covid-19 menyebabkan seseorang menjadi magnetis

“Sulit untuk mengatakan apapun tentang ini kecuali itu jelas tidak benar. Jika ini masalahnya, aneh bahwa kita tidak melihat semua tetangga kita yang divaksinasi berjalan-jalan dengan logam di atasnya. Saya telah divaksinasi, dan saya dapat meyakinkan Anda bahwa saya tidak magnetis,” kata Schaffner.

5. Vaksin Covid-19 menulis ulang DNA

Schaffner menjelaskan bahwa vaksin mRNA tidak mendekati inti sel yang menjadi tempat DNA berada.

Baca Juga: Cut Meyriska Dan Roger Danuarta Balas Kritikan Netizen Kerap Dituding Buang-Buang Makanan

“Itu menjauh dari itu. Itu tidak berinteraksi dengan DNA sama sekali. Itu hanya memberikan pesan ke alat pengembang protein di sel kita. Jadi, ia mengirimkan pesannya dan kemudian hancur, ”kata Schaffner.

6. Vaksin Covid-19 menyebabkan komplikasi jangka panjang

Schaffner mengatakan dari daftar panjang vaksin yang telah digunakan selama beberapa dekade tidak ada yang terbukti menciptakan efek jangka panjang.

Baca Juga: 6 Situs Belajar Edit Video Online Gratis

“Ini merupakan kejutan besar bagi kebanyakan orang, tetapi efek samping yang terkait dengan sebagian besar vaksin menjadi jelas dalam 2 hingga 3 bulan setelah pemberian vaksin. Kami melampaui itu sekarang dengan vaksin Covid, dan telah memberikan jutaan dosis, jadi kami tahu apa profil efek sampingnya, ”katanya.

Itulah sejumlah teori konspirasi mengenai vaksin Covid-19. Ke depannya lebih hati-hati dalam mempercayai isu yang beredar, ya.***

Editor: Denny Anugrah Wicaksono

Sumber: Health Line


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah