Hati-hati! Hindari Toxic Positivity dengan Tidak Melakukan 3 Hal Ini

- 24 Agustus 2021, 07:18 WIB
Ilustrasi Toxic Positivity. Hati-hati! Hindari Toxic Positivity dengan Tidak Melakukan 3 Hal Ini
Ilustrasi Toxic Positivity. Hati-hati! Hindari Toxic Positivity dengan Tidak Melakukan 3 Hal Ini /Freepik.com
SRAGEN UPDATE- Toxic Positivity atau pola pikir positif yang beracun adalah sikap yang selalu menolak dan tidak mau mengakui perasaan negatif. 
 
Orang yang mengalami atau menjadi pelaku toxic positivity, sering terjebak dalam melihat suatu masalah. 
 
Orang yang memiliki sikap toxic positivity selalu menganggap baik hal-hal di sekitarnya, meskipun hal negatif itu ada di sekitar mereka. 
 
 
Kecenderungan seseorang yang berperilaku demikian, bisa menyebabkan kegelisahan dan susah meilihat masalah dengan jelas. 
 
Dengan demikian, toxic positivity dapat membuat seseorang menganggap semua masalah baik-baik saja, sehingga tidak dilakukan penyelesaian terhadap masalah itu. 
 
Kondisi ini, jika terus menerus dibiarkan, tentu bisa menyebabkan kesehatan mental menjadi buruk. 
 
Hal apa saja yang harus dihindari agar tidak terjebak dalam toxic positivity, berikut ini ada beberapa tips dalam menghindari toxic positivity. 
 
 
Yuk, simak artikel ini, agar tidak mengalami atau menjadi pelaku toxic positivity
 
1. Jangan membandingkan masalah ketika orang lain bercerita
 
Ketika salah seorang sedang bercerita mengenai masalah yang dialaminya, kita tidak boleh menenangkannya dengan menceritakan masalah orang lain. 
 
Mungkin maksudnya adalah agar seseorang yang terkena masalah bisa menganggap masalahnya kecil, karena ada orang lain yang mengalami masalah yang lebih besar. 
 
Hal tersebut justru membuat perasaan orang yang bercerita menjadi tidak diakui, tentu setiap orang juga memiliki kemampuan masing-masing dalam menyelesaikan masalah. 
 
Maka dari itu, hindari membanding-bandingkan masalah, karena hal teraebut termasuk tindakan toxic positivity. 
 
 
2. Memberi solusi tanpa memperhatikan perasaan
 
Saat diberi kepercayaan oleh orang lain sebagai teman bercerita, kita sering memberi saran-saran yang kelihatannya bijak. 
 
Saran-saran yang diberikan terkadang memang tidak bisa dilakukan oleh orang tersebut, sehingga bisa saja membuat orang itu menjadi putus asa. 
 
Maka dari itu, hindari memberi saran dan solusi yang berlebihan dan berhati-hati memilih kalimat. 
 
Jangan mudah menyimpulkan secara pribadi cerita seseorang. 
 
 
3. Tidak benar-benar mendengarkan
 
Orang yang berperilaku toxic positivity, biasanya tidak akan benar-benar mendengarkan masalah orang lain. 
 
Orang dengan perilaku seperti ini akan menganggap semua masalah biasa saja, dan dengan begitu menyepelekan masalah orang lain. 
 
Agar terhindar dari perilaku toxic positivity, seseorang harus belajar mendengar dengan empati.
 
Kita juga tidak boleh memotong pembicaraan ketika orang lain sedang bercerita.***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Instagram @kampussarjana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah