Network
Satu didedikasikan untuk budaya kopi, yang lain untuk peralatan seperti penggiling, pot dan roaster, dan satu lagi untuk teknik pembuatan kopi Ethiopia.
Ada juga barang antik yang dipajang, seperti 'jebenam,' teko kopi tanah liat berbentuk kendi dikatakan berusia lebih dari 300 tahun.
Selain memorabilia vintage, Anda juga dapat melihat replika bagaimana kopi disajikan dan dikonsumsi di masa lalu.
Satu ruangan, bernama Coffee Origins, menampilkan berbagai macam biji kopi.
Tentu saja, Anda juga dapat belajar tentang berbagai jenis kopi yang tersedia, termasuk kopi Arab, Mesir, dan Ethiopia.
Lantai atas memiliki ruang sastra yang menampilkan teks-teks terkait kopi, dari abad kedelapan belas hingga sekarang.
Baca Juga: Tempat Wisata di Seoul, Korea Selatan yang Indah dan Tak Terlupakan: Yuk Disimak! Ada 5 Lokasi
Simak juga ensiklopedia Johann Friedrich von Pfeiffer tahun 1784, yang diyakini sebagai teks cetak tertua untuk membahas kopi secara rinci.
Bagian ini juga memiliki berbagai pilihan buku kopi untuk dibaca dan dokumenter kopi untuk ditonton.
Ada juga papan besar yang menjelaskan perbedaan antara kopi Arabika dan Robusta.
