Manfaat kognitif dari kesedihan
Dalam sebuah penelitian, Bodenhausen dkk menimbulkan kemarahan, kesedihan, atau suasana hati yang netral pada para peserta.
Mereka meminta para peserta mengingat secara rinci suatu peristiwa dalam hidup mereka yang telah membuat mereka sedih atau marah.
Peserta kelompok netral menggambarkan peristiwa biasa dari kehidupan mereka.
Sementara peserta yang marah ditemukan para peneliti bahwa mereka lebih terpengaruh oleh dugaan kepercayaan orang yang mengkomunikasikan suatu ide, sedangkan orang yang sedih lebih memperhatikan argumen yang dibuat.
Ini menunjukkan bahwa kesedihan membuat orang lebih cenderung bijaksana dalam analisis mereka tentang informasi dalam situasi sosial.
Baca Juga: Apa Itu Depresi Manik? Istilah Lain dari Gangguan Bipolar, Jenis, Gejala dan Pengobatannya
Mereka juga cenderung lebih memperhatikan detail argumen yang dibuat daripada orang yang marah.
Orang yang marah cenderung mengandalkan heuristik sederhana ketika mengevaluasi rangsangan sosial.
Peningkatan kesedihan dianggap akan menghasilkan pertimbangan yang lebih hati-hati terhadap masalah yang dihadapi seseorang.