Misalnya kamu habis curhat dengan teman atau mengisi sebuah seminar, setelah selesai, muncul pertanyaan-pertanyaan dalam kepalamu.
Di antaranya semacam, apakah omonganmu sudah benar? Apakah kamu tidak menceritakan secara berlebihan? Apakah terdapat pemilihan kata yang tidak tepat?
Serta masih banyak lagi pertanyaan serupa.
Sehingga omongan atau ceritamu sendiri cenderung bisa menjadi penyebab kamu overthinking meskipun tak sedikit orang yang menganggap itu adalah hal sepele.
- Perilaku orang lain
Menurut Dimas Alwin, ini bisa menjadi pemicu rasa ‘tidak enak’ atau bahasa gaulnya gak enakan terhadap orang lain ketika kita ingin meminta bantuan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengelola Emosi? Begini Kata Psikolog
Sebab, memikirkan bagaimana orang akan berperilaku terhadap kita saat dipinta bantuan membuat kita overthinking lebih dulu.
“Mmangnya dia bersedia membantuku?”
“Aku takut dia malah jadi kerepotan, tapi aku butuh, harus bagaimana?”
Pertanyaan-pertanyaan semacam hal di atas merupakan awal dari overthinking-mu.