Gangguan Kepribadian Ganda Bisa Dipicu oleh Trauma, Berikut Penjelasan dan Gejalanya!

- 11 November 2022, 20:53 WIB
Gangguan Kepribadian Ganda Bisa Dipicu oleh Trauma, Berikut Penjelasan dan Gejalanya!
Gangguan Kepribadian Ganda Bisa Dipicu oleh Trauma, Berikut Penjelasan dan Gejalanya! /

SRAGEN UPDATE – Kepribadian Ganda atau Gangguan Identitas Disosiatif yang baru-baru ini dikaitkan dengan kasus video ‘kebaya merah’ ternyata dapat dipicu oleh trauma masa lalu.

The Sidran Institute mengartikan disosiasi merupakan pemutusan antara pikiran, ingatan, perasaan, tindakan, atau perasaan seseorang tentang dirinya sendiri.

Baca Juga: Bergandengan Tangan di Publik, Chris Evans Dikabarkan Berkencan dengan Aktris Portugis, Alba Baptista

Berikut penjelasan tentang proses disosiasi dalam Kepribadian Ganda

Selama pengalaman traumatis seperti kecelakaan atau korban kejahatan, disosiasi sebenarnya membantu individu untuk menoleransi apa yang mungkin terlalu sulit untuk ditanggung.

Jika dihadapkan dengan situasi traumatis, seseorang bisa saja memisahkan ingatan dari tempat atau keadaan tentang peristiwa luar biasa yang dialami.

Secara mental, ini disebut juga sebagai kondisi melarikan diri dari ketakutan atau rasa sakit, yang kemudian mampu membuat seseorang sulit mengingat detail kejadian yang dialaminya kala itu.

Baca Juga: Seorang Polisi yang Diperiksa Karena Tragedi Halloween di Itaewon Korsel Ditemukan Meninggal Dunia

Kepribadian Ganda sendiri juga dikaitkan dengan pengalaman traumatis, seperti pelecehan seksual yang dialami pada masa kanak-kanak.

The Sidran Institute, dikutip dari Psychiatry.org, menerangkan bahwa seseorang dengan gangguan ini merasa seolah ia memiliki dua atau lebih entitas dalam dirinya, yang masing-masing punya cara berpikir sendiri akan kehidupannya.

Gejala Kepribadian Ganda atau Gangguan Identitas Disosiatif meliputi:

  1. Adanya dua atau lebih identitas yang berbeda, disertai perubahan perilaku, ingatan, dan pemikiran, yang bisa saja disadari oleh orang lain atau individu itu sendiri.

  2. Adanya kesenjangan dalam memori atau ingatan tentang peristiwa sehari-hari, informasi pribadi, atau peristiwa traumatis di masa lalu.

  3. Gejala tersebut menyebabkan penderitaan atau masalah signifikan dalam kehidupan sosial, pekerjaan, dan lain-lain.

  4. Sikap dan preferensi pribadi (misal, makanan kesukaan, aktivitas, pakaian) seorang pengidap dapat tiba-tiba berubah dan kemudian bergeser kembali, yang terjadi secara tidak disengaja sehingga menimbulkan penderitaan.

  5. Orang dengan gangguan ini sering merasa bahwa tubuh mereka mengalami perbedaan, misalnya tiba-tiba seperti anak kecil, dan di lain waktu terasa seperti berotot.

Baca Juga: Penggemar Film Fiksi Ilmiah Wajib Tahu! Simak Penjelasan Avatar: The Way of Water yang Tayang Akhir Tahun

The Sidran Institute mengungkap bahwa orang yang pernah mengalami pelecehan fisik dan seksual di masa kecil lebih berisiko mengalami Gangguan Kepribadian Ganda.

Dengan perawatan yang tepat, seperti psikoterapi, gejala dari gangguan ini bisa diatasi dengan cara membuat orang mendapatkan kendali atas proses dan gejala disosiatif mereka.

Terapi ini bertujuan untuk membantu mengintegrasikan berbagai elemen identitas dari penderita.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah