5 Jenis Trauma Masa Kecil yang Punya Dampak Besar ke Kehidupan

- 16 Januari 2023, 14:11 WIB
5 Jenis Trauma Masa Kecil yang Punya Dampak Besar ke Kehidupan
5 Jenis Trauma Masa Kecil yang Punya Dampak Besar ke Kehidupan /Unsplash/ Dev Asangbam//

SRAGEN UPDATE - Peristiwa traumatis memang tidak selalu meninggalkan luka fisik namun seringkali meninggalkan luka psikis dan emosional. Salah satunya adalah trauma masa kecil.

Trauma psikis ini dapat mempengaruhi berbagai aspek, mulai dari fisik, mental, perilaku, hingga interaksi sosial.

Bila seorang anak mengalami trauma lalu tidak ditangani dengan baik, dampaknya akan berpengaruh pada jangka panjang saat ia dewasa.

Berikut 5 jenis trauma masa kecil yang punya dampak besar ke kehidupan.

Baca Juga: Dulu Diingatkan Sekarang Tersadar, Venna Melinda: Ferry Irawan Bukan Imam yang Baik

1. Emotional Abuse

Ini terjadi saat keluarga memberikan kata-kata yang menyakitkan hati dan merendahkan.

Seperti di maki-maki, dibentak, dan perilaku intimidasi dari keluarga yang merendahkah harga diri, serta merusak mental.

Dampak dari emotional abuse, kamu sering merasa terluka, frustasi, bingung, salah paham, depresi, cemas atau merasa tidak berharga setiap berinteraksi dengan orang lain.

2. Physical Abuse

Sering mendapatkan perlakuan yang meninggalkan luka di fisik, seperti sering dipukul, ditendang atau dijewer.

Baca Juga: 5 Sifat Terpuji Anjing dalam Kitab Kasyifatussaja yang Patut di Contoh Oleh Orang Mukmin

Kekerasan fisik juga dapat mencakup menahan kamu di luar keinginan kamu, dengan mengikat atau mengunci di suatu tempat.

Kekerasan fisik dapat memiliki efek yang bertahan lama pada kesehatan fisik dan mental kamu.

Selain itu dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan kronis, termasuk masalah jantung, tekanan darah tinggi, dan masalah pencernaan.

3. Sexual Abuse

Yaitu saat dilecehkan secara sexual atau mengalami sentuhan di daerah pribadi tanpa persetujuan kamu.

Baca Juga: Erick Thohir dan La Nyalla Mencalonkan Jadi Ketum PSSI, CEO PSIS: Bingung, Sama-Sama Bagus

Pelecehan tersebut dapat menyebabkan syok, ketakutan, kesedihan, dan dalam beberapa kasus, gangguan kecemasan atau depresi.

Perasaan malu dan takut kena sanksi sosial, membuat para korban enggan untuk mengungkapkan pelecehan tersebut dan menerima bantuan yang layak mereka terima.

4. Physical Neglected

Yaitu saat keluarga tidak memberikan kebutuhan fisik, seperti tidak memberi makan, tidak memberi tempat tinggal yang layak, dan sebagainya.

Penelantaran fisik dapat mengacu pada penelantaran anak, pengawasan orang dewasa yang tidak memadai terhadap anak, dan penolakan terhadap anak sedemikian rupa sehingga mereka dikeluarkan dari rumah.

Baca Juga: Sukses Gelar Kongres Biasa 2023, PSSI Akan Gelar Kongres Luar Biasa (KLB) 16 Februari Mendatang

Penolakan untuk menyediakan kebutuhan ini dipandang sebagai bahaya bagi kesehatan fisik, kesejahteraan, dan perkembangan anak.

Anak-anak yang diabaikan sering mengalami depresi, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental seiring bertambahnya usia.

Mereka juga dianggap lebih rentan terhadap perilaku kekerasan dan aktivitas kriminal.

5. Emotional Neglected

Yaitu ketika keluarga tidak memberikan kebutuhan emosional, seperti tidak pernah diperhatikan, tidak diberi kasih sayang, dan lain sebagainya.

Baca Juga: 6 Lirik Lagu Lana Del Rey Paling Romantis Tentang Cinta, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Pengabaian emosional di masa kecil mengganggu kemampuan anak untuk merasa aman dalam hubungan dan di dunia.

Karena pengalaman masa kecil kita membentuk cara kita berinteraksi sebagai orang dewasa.

Pengabaian emosi masa kecil yang tidak diobati, dapat menyebabkan kekurangan jangka panjang dalam kemampuan kita untuk memahami emosi kita dan mengelola emosi kita.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Satu Persen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x