SRAGEN UPDATE – Kepribadian Ganda atau Gangguan Identitas Disosiatif yang baru-baru ini dikaitkan dengan kasus video ‘kebaya merah’ ternyata dapat dipicu oleh trauma masa lalu.
The Sidran Institute mengartikan disosiasi merupakan pemutusan antara pikiran, ingatan, perasaan, tindakan, atau perasaan seseorang tentang dirinya sendiri.
Berikut penjelasan tentang proses disosiasi dalam Kepribadian Ganda
Selama pengalaman traumatis seperti kecelakaan atau korban kejahatan, disosiasi sebenarnya membantu individu untuk menoleransi apa yang mungkin terlalu sulit untuk ditanggung.
Jika dihadapkan dengan situasi traumatis, seseorang bisa saja memisahkan ingatan dari tempat atau keadaan tentang peristiwa luar biasa yang dialami.
Secara mental, ini disebut juga sebagai kondisi melarikan diri dari ketakutan atau rasa sakit, yang kemudian mampu membuat seseorang sulit mengingat detail kejadian yang dialaminya kala itu.
Baca Juga: Seorang Polisi yang Diperiksa Karena Tragedi Halloween di Itaewon Korsel Ditemukan Meninggal Dunia
Kepribadian Ganda sendiri juga dikaitkan dengan pengalaman traumatis, seperti pelecehan seksual yang dialami pada masa kanak-kanak.
The Sidran Institute, dikutip dari Psychiatry.org, menerangkan bahwa seseorang dengan gangguan ini merasa seolah ia memiliki dua atau lebih entitas dalam dirinya, yang masing-masing punya cara berpikir sendiri akan kehidupannya.