Hanya Tersisa Trauma Bagi Anak-anak Palestina Akibat Serangan Israel

10 Juni 2021, 09:00 WIB
Anak-anak Palestina mengalami trauma akibat serangan dari Israel /ANTARA/

SRAGEN UPDATE - Serangan 11 hari yang dilakukan oleh Israel awal Mei lalu memberikan duka mendalam bagi anak-anak di Gaza.

Terhitung kurang lebih 3 minggu Suzy Eshkuntana diselamatkan dari reruntuhan puing-puing rumahnya yang saat itu hancur akibat serangan udara Israel.

Anak perempuan yang masih berusia 6 tahun tersebut hampir tidak berbicara kecuali ia memanggil ibu dan ke empat saudara kandungnya yang saat itu terkena serangan musuh dan meninggal pada saat kejadian.

Kediaman Suzy dihantam serangan dari Israel pada tanggal 16 Mei , yang saat itu menurut Kesehatan Gaza menewaskan 42 orang, termasuk 10 orang anak-anak.

Serangan tersebut dimaksudkan Israel untuk menghancurkan sistem terowongan bawah tanah yang digunakan Hamas dalam mengangkut senjata. Namun peristiwa tersebut mengakibatkan rumah-rumah roboh karena runtuhnya jaringan terowongan.

Baca Juga: Dunia Melakukan Aksi Bela Palestina Bersama, Indonesia Hingga Inggris Turut Bergabung

Semenjak kejadian itu hidupnya terasa berubah, kini Suzy dan ayah tinggal bersama pamannya. Saat ini, Suzy tidak lagi ingin bermain, tidak bisa tertidur nyenyak hingga hampir tidak mau makan.

Padahal sebelumnya Suzy adalah anak yang semangat dan penuh energi. Paman Suzy memberikan penjelasan dan coba menenangkannya bahwa ibunya kini sudah di surga.

Sebelumnya ada 250 warga Palestina yang terdiri dari 66 anak-anak dikabarkan meninggal akiat serangan udara Israel di Gaza.

Psikolog mengunjungi Suzy Eshkuntana secara rutin guna proses pemulihan dari traumanya. Pada saat menjalani terapi Minggu, 6 Juni 2021.

Suzy duduk diam bersama sepupunya melukis nama mereka di atas kertas. Di Samping Namanya, dia melukiskan 2 hati besar bewarna merah.

“Dia diambil dari pangkuan keluarganya, dari pangkuan ibunya, dia selamat dari kematian dengan keajaiban,” ujar Psikolog Samar Awad.

Baca Juga: Kecaman Jurnalis Islam Bersatu Terhadap Israel Karena Serangan kepada Pers Palestina
“Setidaknya ada sekitar kurang lebih 500.000 anak-anak membutuhkan bantuan dan dukungan psikologis setelah kejadian 11 hari pertempuaran antara penguasa wilayah Hamas dan Israel” ungkap Pejabat dari Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).

Lucia Elmi, perwakilan khusus UNICEF di wilayah Palestina, mengatakan bahwa bahkan sebelum pertempuran Mei, satu dari tiga anak membutuhkan dukungan psikososial.

’’Saat ini penilaian sedang berjalan dan angka ini bisa mencapai 500.000 anak, jadi terus bertambah,” ungkapnya kepada wartawan.***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler