Konflik antara Militer Sudan dan Pasukan Paramiliter telah Menewaskan 27 Warga!

16 April 2023, 14:49 WIB
Konflik antara Militer Sudan dan Pasukan Paramiliter telah Menewaskan 27 Warga! ///Tangkapan Layar YouTube/Channel 4 News

SRAGEN UPDATE – Telah terjadi konflik yang menyebabkan pertempuran sengit antara tentara militer Sudan dengan pasukan paramiliter.

 

Pertempuran tersebut terjadi pada Sabtu, 15 April 2023, di ibukota Sudan dan juga di daerah lainnya.

Konflik tersebut mengakhiri berbulan-bulan ketegangan antara pihak militer dan mitranya yang menjadi saingan dari kelompok the Rapid Support Forces (RSF).

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini 16 April 2023: Inilah Daftar Kode dan Cara Mengklaimnya

Adegan kacau terungkap di ibukota Sudan, Khartoum, dimana para pasukan menembakkan senapan mesin di truk tempur dan ditembakkan di lingkungan padat penduduk.

Dilansir dari abcnews.go.com, seorang dokter di rumah sakit umum Omdurman mengatakan, “Api dan ledakan ada di mana-mana,” ungkapnya.

Salah satu penduduk, Abdel Hamid juga menyatakan bahwa sebelumnya, dirinya belum pernah melihat pertempuran seperti itu di Khartoum.

Akibat adanya pertempuran itu, kelompok dokter di Sudan melaporkan bahwa sudah ada kurang lebih 27 warga tewas dan 180 luka-luka, dan jumlah ini diperkirakan terus meningkat.

Pihak militer mengeluarkan pernyataan yang justru mengesampingkan negosiasi dengan pihak RSF.

 

Kepala kelompok paramiliter juga mencap kepala angkatan bersenjata sebagai ‘penjahat’, dan ungkapan kasar itu mengisyaratkan bahwa konflik ini akan terus berlanjut.

Tindakan dari Pihak Internasional

Selain itu, tekanan diplomatik juga meningkat, Sekretaris Jenderal PBB, Sekretaris Negara AS, Ketua Liga Arab, Ketua Komisi Uni Afrika, semuanya mendesak agar kedua pihak berhenti bertempur.

Baca Juga: Pelatih Manchester City Pep Guardiola Optimis Pemainnya Pecahkan Semua Rekor Gol Musim Ini

Tidak hanya itu, negara-negara Arab yang memiliki kepentingan dengan Sudan, seperti Mesir, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, menyerukan gencatan senjata agar kedua pihak kembali berdamai.

Pertempuran tersebut telah terjadi sejak berbulan-bulan ketegangan antara komandan militer Sudan, yakni Jenderal Abdel Fattah Burhan, dengan kepala RSF, Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo.

Pertempuran meletus pada Sabtu dini hari, dimana kedua pihak saling menyalahkan siapa yang memulai dan bersaing menjadi pengendali instalasi strategis di sekitar ibukota Sudan.

Militer Sudan mengatakan pada Sabtu malam bahwa pihaknya telah merebut semua pangkalan RSF di Omdurman.

Sementara para penduduk melaporkan serangan udara yang brutal terhadap posisi paramiliter dalam ibukota, dan beberapa ledakan dan tembakan masih terdengar di Khartoum.

 

Pertempuran tersebut juga melanjutkan kerusuhan politik selama bertahun-tahun sejak kudeta tahun 2021.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler