Israel Meninggalkan Rumah Sakit Al-Shifa dengan Korban Jiwa dan Kerusakan Parah

2 April 2024, 20:15 WIB
Israel Meninggalkan Rumah Sakit Al-Shifa dengan Korban Jiwa dan Kerusakan Parah /REUTERS/Doaa Rouqa/

SRAGEN UPDATE - Tentara Israel telah menarik diri dari Rumah Sakit Al-Shifa dan wilayah sekitarnya di barat Kota Gaza pada hari Senin pagi.

Pada saat mundur, mereka meninggalkan korban jiwa dan kerusakan parah di rumah sakit dan sekitarnya.

Pasukan Israel sepenuhnya meninggalkan rumah sakit dan area sekitarnya dan bergerak ke daerah selatan di lingkungan Tel al-Hawa, di barat daya Kota Gaza, menurut saksi mata.

Selama mundur, tentara Israel membakar bangunan-bangunan di rumah sakit, yang mengakibatkan layanan di rumah sakit tersebut terhenti sepenuhnya.

Mereka juga merusak gedung bedah khusus, membakar bangunan resepsi utama dan darurat, serta menghancurkan fasilitas kesehatan penting seperti bangsal ginjal, bangsal bersalin, dan klinik rawat jalan.

Baca Juga: NewJeans Berhasil Dapatkan Penghargaan K-Pop Best New Artist di iHeartRadio Music Awards 2024

Sumber medis Palestina menyatakan bahwa rumah sakit tersebut sekarang tidak beroperasi lagi karena tentara Israel menghancurkan semua peralatan medis, ruang operasi, dan unit perawatan intensif.

Para saksi mata melaporkan bahwa banyak jenazah ditemukan di dalam rumah sakit dan di sekitar area tersebut.

Mereka juga mencatat bahwa tentara Israel menghancurkan pemakaman darurat yang didirikan oleh warga Palestina di fasilitas tersebut dan menyebar mayat-mayat ke berbagai rumah sakit.

Selain itu, pasukan Israel juga membakar dan menghancurkan banyak rumah dan bangunan tempat tinggal di sekitar rumah sakit.

Tindakan tersebut terjadi setelah tentara Israel melakukan serangan ke Rumah Sakit Al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza, pada 18 Maret.

Israel telah melakukan serangan militer di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan hampir 1.200 orang.

Baca Juga: Berikut Ini Beberapa Tips untuk Lakukan Mudik Lebaran dengan Aman, Nyaman, dan Selamat

Sebanyak 32.800 warga Palestina tewas dan 75.300 lainnya terluka, sementara banyak wilayah mengalami kehancuran massal dan kekurangan makanan serta kebutuhan pokok lainnya.

Israel memberlakukan blokade yang menyebabkan penduduk Gaza, khususnya di Gaza utara, hampir kelaparan.

Perang ini membuat 85% penduduk Gaza mengungsi dengan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, dan 60% infrastruktur wilayah tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel didakwa melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang meminta Israel untuk melakukan lebih banyak lagi dalam mencegah kelaparan di Gaza pada 28 Maret.

Di samping itu, Sejumlah diplomat Iran dilaporkan tewas setelah gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus, Suriah, diserang oleh serangan udara yang dilakukan oleh Israel pada hari Senin.

Media resmi Iran, IRIB, mengabarkan bahwa serangan tersebut juga menewaskan komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mohammad Reza Zahedi.

Baca Juga: Film Exhuma Cetak Rekor Baru, Lampaui 11 Juta Penonton Bioskop dalam Waktu 40 Hari

Seorang sumber keamanan Suriah memberitahu Sputnik bahwa serangan udara tersebut menyebabkan kematian minimal dua orang.

IRIB melaporkan bahwa beberapa diplomat Iran tewas dalam serangan tersebut, namun laporan ini belum dapat dikonfirmasi.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler