SRAGEN UPDATE – Sabtu, 23 Juli 2022, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Hal ini karena wabah cacar monyet yang telah menyebar dengan sangat cepat.
Selain itu, Tedros mengatakan risiko cacar monyet yang dapat menyebar melalui kontak dekat dan cenderung menyebabkan berbagai macam gejala seperti flu dan kulit yang berisi nanah.
The White House (Gedung Putih) mengatakan bahwa deklarasi itu adalah seruan untuk bertindak bagi komunitas dunia untuk menghentikan penyebaran virus wabah cacar monyet.
Baca Juga: TikTok Tetapkan Batas Umur, Usia 13 Tahun Jadi Batasan Minimal
Raj Panjabi, Direktur Kantor Kesiapsiagaan Pandemi Gedung Putih menyampaikan bahwa tanggapan internasional yang terkoordinasi satu sama lain sangatlah penting.
Hal ini bertujuan untuk menghentikan penyebaran penyakit dan melindungi masyarakat agar tidak tertular dari wabah cacar monyet ini.
Sejak awal tahun 2022 hingga sekarang, sudah ada lebih dari 16.000 kasus cacar monyet di lebih 75 negara dengan catatan kematian 5 orang yang ada di Afrika.
Pakar kesehatan menyambut baik keputusan WHO yang mengeluarkan deklarasi PHEIC atau darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian internasional.
Sebelumnya, deklarasi ini hanya diterapkan pada pandemi virus corona dan upaya pemberantasan polio yang terus dilakukan.