SRAGEN UPDATE - Australia turut menjadi korban keganasan hacker setelah data pribadi masyarakatnya tersebar.
Pemerintah Australia menuntut raksasa telekomunikasi optus untuk bertanggung jawab atas kasus tersebarnya data pelanggan yang menjadi korban.
Kurang lebih sekitar 40 persen populasi Australia yang menjadi korban.
Optus memiliki jumlah pelanggan sekitar 10 juta pelanggan yang setara dengan 40 persen populasi.
Baca Juga: ANEH! Kasus Pengantin Baru Busan yang Hilang Tanpa Jejak Sejak 2016, Mister-misteri di sekitarnya
Kasus pencurian data menjadi kesalahan dari Optus sehingga mereka harus bertanggung jawab.
Asisten Menteri Perbendaharaan Stephen Jones mengatakan Optus harus menerima konsekuensinya membayar kesalahan yang telah terjadi.
"Optus jelas bertanggung jawab untuk membayar ongkos dan implikasi dari (kesalahan) ini kepada pelanggannya, apakah itu penggantian surat izin mengemudi, apakah itu penggantian paspor, atau kartu identitas penting lainnya," kata Jones dilansir dari situs Antara.
Jones hanya mengatakan kepada perusahaan untuk ganti rugi tanpa menyebut nominalnya.