Pasca Ledakan di Jembatan Crimea, Rusia Hujani Ukraina dengan Puluhan Rudal Sebagai Balasan

- 11 Oktober 2022, 09:19 WIB
ilustrasi/Pasca Ledakan di Jembatan Crimea, Rusia Hujani Ukraina dengan Puluhan Rudal Sebagai Balasan
ilustrasi/Pasca Ledakan di Jembatan Crimea, Rusia Hujani Ukraina dengan Puluhan Rudal Sebagai Balasan /Serhii Nuzhnenko/Reuters
 
SRAGEN UPDATE - Terjadi ledakan yang menewaskan tiga orang di Jembatan Crimea pada Sabtu, 9 Oktober 2022.
 
Ledakan tersebut terjadi sehari setelah Presiden Rusia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-70.
 
Terdapat tindakan yang memicu ketegangan di kubu Rusia yang dilakukan oleh Sekertaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina Oleksiy Danilov.
 
Oleksiy Danilov mengunggah sebuah cuplikan video ledakan di Jembatan Crimea dengan disandingkan video Marilyn Monroe yang menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
 
Unggahan Oleksiy Danilov tersebut membuat pemerintahan Rusia geram.
 
Senada dengan Oleksiy Danilov, Presiden Ukraina Volodimir Zelensy turut berpidato tepat dengan hari dimana terjadi ledakan di Jembatan Crimea.
 
“Tapi bagaimanapun mendungnya, Ukraina tahu masa depan kita cerah. Ini adalah masa depan tanpa penjajah, di seluruh wilayah kami, khususnya di Crimea,” ujar Zelensky.
 
Merespon berbagai tanggapan yang dilontarkan pejabat Ukraina, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, perilaku mereka membuktikan sifat terorisnya.
 
Pasca ledakan di Jembatan Crimea, pemerintah Rusia membuktikan janji memberikan balasan lebih menyakitkan bagi Ukraina.
 
Rusia secara lantang menuding Ukraina sebagai dalang dibalik ledakan di Jembatan Crimea.
 
Rusia menganggap tindakan Ukraina sebagai salah satu bentuk perbuatan yang dilakukan teroris.
 
Sebagai balasan Rusia menghujani Ukraina dengan puluhan rudal.
 
Rusia menembakkan rudal tersebut ke berbagai wilayah di Ukraina.
 
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, sebanyak 83 rudal meluncur ke berbagai wilayah dengan penduduk yang rutin beraktivitas sehari-hari, seperti Dnipro, Zaporizhzhia, Kharkiv, Zytomyr, Vinnytsia, Ternopil, dan Lviv.
 
Selain puluhan rudal, Rusia juga mengirimkan teknologi terbaru yang dibeli dari Iran yakni drone bunuh diri ke arah Ukraina.
 
Drone sangat mematikan tersebut dikirim Rusia sebagai balasan atas ledakan yang terjadi di Jembatan Crimea.
 
Merespon adanya serangan Rusia, Zelensy mengatakan bahwa Putin sedang mencoba menghapus Ukraina dari dunia.
 
"Rusia sedang mencoba untuk menghancurkan dan menghapus kita dari muka bumi," ujarnya Zelensy penuh emosional.
 
Akibat tindakan Rusia terhadap Ukraina tercatat 11 orang tewas dan 60 diantaranya mengalami luka-luka di berbagai kota.
 
Putin tidak merasa bersalah atas tindakan yang dilakukan bahkan mengatakan bahwa itu merupakan tanggapan atas perilaku rezim Kyiv.
 
"Rezim Kyiv, dengan tindakannya, menempatkan dirinya sejalan dengan organisasi teroris internasional. Membiarkan kejahatan seperti itu tanpa tanggapan adalah hal yang mustahil," ujar Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkapkan ketegasan.***
 

Editor: Kiki Widayanti

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x