Network
Baca Juga: Jin BTS Blak-blakan Ungkap Filosofi Fashionnya, Cerminan Dari Kepribadiannya: Wajah Tampanku!
Dalam kasus bencana seperti ini yang SragenUpdate.com lansir dari Koreaboo, kematian akibat sindrom kompresi paling banyak terjadi.
Sebagian besar penyebab kematian akibat kecelakaan Itaewon diduga mati lemas karena tekanan.
Namun, beberapa ahli memperkirakan bahwa mungkin ada beberapa kegagalan organ karena sindrom crush atau sindrom kompresi.
Setelah mendapat pertolongan pertama untuk memeriksa kerusakan organ dalam, pengobatan dilakukan sesuai dengan hasil.
Area yang retak dirawat dengan fiksasi tulang, dan pembuluh darah atau saraf yang rusak akibat kompresi dapat dipulihkan melalui bedah mikro.
Jika anggota tubuh sulit diperbaiki maka harus diamputasi.
Perawatan seperti ventilator dan penyisipan tabung dada, diberikan jika paru-paru terluka.
Warga Korea meningkatkan kesadaran tentang sindrom crush ini, terutama bagi korban yang selamat dari tragedi Itaewon tersebut.***
