Network
SRAGEN UPDATE – Akun Twitter Donald Trump yang pernah di-suspend kini telah muncul kembali setelah dipulihkan atas permintaan Elon Musk.
Bos Twitter tersebut sebelumnya menggelar polling di akun Twitternya pada 19 November 2022 tentang apakah akun mantan presiden AS itu harus dikembalikan atau tidak.
Sebanyak 51,8 persen suara atau sejumlah 15 juta pengguna Twitter menjawab “ya”, yang berarti mendukung pemulihan akun Trump.
Baca Juga: Intip Judul dan Tanggal Rilis Lagu Baru Jungkook BTS untuk Piala Dunia 2022 di Qatar
“Orang-orang telah berbicara. Trump akan dipulihkan,” tulis Musk di akunnya pada 20 November 2022.
Meski begitu, Musk tetap mengakui bahwa banyak dari jumlah suara tersebut yang berasal dari akun bot otomatis, bukan manusia.
Saat ini, akun Twitter @realDonaldTrump memang terlihat sudah muncul kembali dan berhasil menggaet hingga 1 juta pengikut sejak dipulihkan di hari yang sama.
Sebelum disuspend pada Januari 2021 karena menghasut perilaku kekerasan, akun Twitter Donald Trump telah memiliki sebanyak 88 juta pengikut.
Menanggapi pemulihan akun Twitternya tersebut, Trump justru menyatakan tak tertarik untuk kembali.
Baca Juga: Prediksi Skor Qatar vs Ekuador Piala Dunia 2022: Formasi Pemain hingga Head to Head
“Saya tidak melihat alasan untuk itu (kembali ke Twitter),” ungkap Trump lewat video pada pertemuan kepemimpinan Koalisi Yahudi Republik, dikutip SragenUpdate.com dari Reuters.com.
Trump menekankan ia akan tetap menggunakan platform Truth Social yang dikembangkan perusahaan Trump Media & Technology Group.
Menurutnya, platform itu memiliki keterlibatan pengguna yang lebih baik dari Twitter.
Di platform tersebut, Trump dapat dengan bebas mempromosikan sekutunya, mengkritik lawan, dan mempertahankan reputasi.
Jika Trump kembali ke Twitter, perusahaan burung biru tersebut diprediksi akan kehilangan semakin banyak sponsor atau pengiklan.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar Grup B Tayang di SCTV dan Moji, Berikut Jam Tayang
Sejak Musk mengambil alih Twitter dan memecat banyak karyawan penting, pengiklan mulai menghentikan kerjasama dengan mereka.
Banyaknya engineer tingkat atas yang mengundurkan diri dari Twitter sejak dipimpin Elon Musk juga akan mempengaruhi kinerja platform tersebut ke depannya.***
