Baca Juga: Indonesia vs Kamboja Piala AFF 2022 Hari Ini 23 Desember: Fakta-fakta Skuad Garuda dan Jadwal Tayang
Salah satu faktor dari perbedaan perhitungan jumlah korban atau pasien yang tidak dilaporkan pemerintah menjadi salah satu penyebab tidak pastinya jumlah data.
China sebagian besar telah menutup jaringan dari stan pengujian massal yang luas dalam wilayahnya.
Mereka juga membatalkan upaya untuk memasukkan setiap infeksi dalam perhitungan hariannya.
Hal itu membuat penduduk bergantung pada tes cepat tanpa kewajiban untuk melaporkan perubahan hasilnya.
Perubahan ini berarti “data resmi tidak mungkin menjadi cerminan sebenarnya dari wabah yang dialami si seluruh negeri,” kata Louise Blair.
Louise merupakan kepala vaksin dan epidemiologi dari Airfinity dalam pernyataannya, “Perubahan ini bisa mengecilkan tingkat kematian di China.”
Sangat sulit bagi suatu negara dalam menangkap situasi Covid ditambah dengan lebih sedikit negara yang sering melakukan tes.
Munculnya varian baru Omicron membuat makin melonjaknya jumlah infeksi yang ada di seluruh dunia.***