Tindakan Pertama Dewan Keamanan PBB untuk Gencatan Senjata di Jalur Gaza sejak Pecahnya Perang Israel-Hamas

- 9 Desember 2023, 09:58 WIB
Tindakan Pertama Dewan Keamanan PBB untuk Gencatan Senjata di Jalur Gaza sejak Pecahnya Perang Israel-Hamas
Tindakan Pertama Dewan Keamanan PBB untuk Gencatan Senjata di Jalur Gaza sejak Pecahnya Perang Israel-Hamas /ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa./

SRAGEN UPDATE - Pada Jumat, Irlandia mengumumkan dukungannya terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mendorong untuk mencapai gencatan senjata yang bersifat kemanusiaan di Gaza, seperti yang dilaporkan oleh Anadolu.

Resolusi tersebut akan menekankan perlunya segera mencapai gencatan senjata yang kemanusiaan, perlindungan terhadap warga sipil, kepatuhan terhadap hukum internasional, pembebasan sandera tanpa syarat, serta pentingnya akses kemanusiaan yang mendesak.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin melalui platform media sosial X.

Baca Juga: Tangkap Agen Penyelundup: Keuntungan Rp. 3,3 Miliar dari Imigran Rohingya

Selain itu, Michael Martin mengucapkan dengan tegas bahwa Dewan Keamanan PBB harus segera bertindak.

PBB merilis jadwal kegiatan yang menunjukkan bahwa Dewan Keamanan akan mengadakan pertemuan pada Jumat pukul 09.00 pagi waktu New York untuk membahas situasi di Timur Tengah, termasuk permasalahan di wilayah Palestina. 

Hal ini berarti pertemuan tersebut akan berlangsung pada Jumat malam waktu Indonesia Barat.

Setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengirimkan surat pada tanggal 6 Desember kepada Dewan Keamanan, pertemuan tersebut diadakan untuk mendesak langkah cepat dalam menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Guterres menyerukan perlunya gencatan senjata kemanusiaan dengan segera.

Pada 15 November 2023, Dewan Keamanan PBB telah menghasilkan satu resolusi yang menyerukan jeda kemanusiaan di Jalur Gaza. 

Baca Juga: Tragedi Kemanusiaan: 67 Wartawan Tewas di Jalur Gaza dalam Agresi Israel

Seperti yang kita ketahui, resolusi tersebut merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.

Resolusi tersebut diusulkan oleh Malta dan didukung oleh 12 negara anggota Dewan Keamanan. Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia abstain dalam pemungutan suara.

Setelah jeda kemanusiaan sepekan dengan kelompok Palestina, Hamas berakhir, Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember kemarin.

Bahkah pada 3 November lalu AS secara terang-terangan mengonfirmasi bahwa mereka menerbangkan drone di atas Gaza.

AS mengaku bahwa drone itu dioperasikan sebagai upaya untuk membantu pembebasan lebih dari 240 sandera yang ditahan sejak 7 Oktober lalu.

Setidaknya terdapat 17.177 warga Palestina yang meninggal dunia dan lebih dari 46.000 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat Israel di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober.

Baca Juga: Hizbullah Serang Lokasi Militer Israel di Perbatasan Lebanon-Israel: Ketegangan Meningkat di Timur Tengah

Berdasarkan juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf al-Qudra mengatakan bahwa terdapat 290 staf media tewas, 102 ambulans hancur dan 160 pusat layanan ksesehatan menjadi sasaran serangan Zionis Israel.

Tak hanya itu, bahkan sebanyak 20 rumah sakit dan 46 pusat Kesehatan utama tidak dapat beroperasi.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah