Isi Kuliah Umum di UNIMUS, Ganjar Pranowo Ajak Mahasiswa Ikut Cegah Stunting di Jateng

6 September 2022, 07:53 WIB
Isi Kuliah Umum di UNIMUS, Ganjar Pranowo Ajak Mahasiswa Ikut Cegah Stunting di Jateng /Instagram @ganjar_pranowo

SRAGEN UPDATE - Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita atau bayi di bawah usia 5 tahun.

Sehubungan dengan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak para mahasiswa untuk ikut cegah stunting di Jateng.

Ganjar Pranowo mengajak kalangan mahasiswa ikut berperan aktif mencegah stunting atau tengkes di wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga: 10 Turnamen Badminton di September 2022, 2 Turnamen akan Digelar di Indonesia, Ada Apa Saja?

Ajakan itu disampaikan Ganjar Pranowo usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Semarang di Semarang hari Senin lalu.

"Dengan praktik langsung di lapangan sekaligus turut serta mencegah stunting. Selain mengasah kepekaan sosial, mahasiswa juga bisa mempraktikkan ilmu yang diperoleh selama kuliah," ujar Ganjar.

Menurut Ganjar, Pemprov Jateng saat ini sedang giat mengurangi stunting atau tengkes dengan sejumlah program.

Program tersebut seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) atau pendampingan untuk ibu hamil, serta Program Satu Mahasiswa mendampingi Seorang Ibu Hamil atau disebut one student one client.

Baca Juga: Sempat Tuai Pro Kontra Bobotoh, TERUNGKAP Alasan Luis Milla Rombak Besar-besaran Pemain Persib di Babak Ke-2

"Kami lagi bergerak ini. Ada penurunan stunting, bagaimana menjaga kesehatan ibu-anak, khususnya mereka yang sedang hamil. Kami punya program one student one client. Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng itu sebenarnya perhatian pada ibu hamil," imbuh Ganjar.

Berdasarkan data yang ada, terdapat sekitar 20 persen ibu hamil bermasalah di Provinsi Jateng.

Ibu hamil tersebut membutuhkan pendampingan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan.

Terkait dengan hal itu, mahasiswa dan perguruan tinggi dapat mengambil peran serta untuk mendampingi para ibu yang bermasalah itu sampai melahirkan.

Selain itu, mahasiswa juga dapat berperan dengan memastikan bahwa ibu dan sang anak ada dalam kondisi selamat.

Baca Juga: Mengetahui GB WhatsApp Pro Versi 15.00 dengan Fitur Terbaru yang Membuatnya Makin Cepat dan Mudah

"Kalau itu bisa didampingi oleh teman-teman mahasiswa maka learning process-nya mereka belajar, bagaimana mendampingi. Dosennya membimbing, maka ini merdeka belajar yang konkret. Stunting-nya bisa dicegah," kata Ganjar.

Orang nomor satu di Jateng itu mengatakan bahwa perguruan tinggi bisa menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan mahasiswa yang ikut serta dalam one student one client.

"Kami bisa kerja sama dengan UNIMUS," ungkap Ganjar.

Kemudian, Ganjar menjelaskan bahwa para mahasiswa yang terlibat bisa mendapatkan penghargaan atau apresiasi, baik nilai akademik maupun nilai praktik di masyarakat.

"Mahasiswa diajak dan dikasih perhatian, reward, dan apresiasi kepada mereka,” imbuh Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Intip 8 Trik Psikologi Paling Berguna, Perlu Kamu Coba dalam Keseharian

Apresiasi diberikan sebab mereka telah melakukan sesuatu yang membawa dampak dan manfaat bagi bangsa, negara, dan kemanusiaan.

“Agar selama ia kuliah pernah melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk bangsa, negara dan, kemanusiaan," tandas Ganjar Pranowo yang dikutip oleh SragenUpdate.com dari Antara Jateng pada 6 September 2022.***

Editor: Kiki Widayanti

Sumber: jateng.antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler