SRAGEN UPDATE — Indonesia berencana untuk meluncurkan penawaran umum perdana untuk unit hulu dan panas bumi Pertamina tahun depan guna mendanai ekspansi.
Pertamina Hulu Energi, unit hulu Pertamina, diperkirakan akan menjual 10% hingga 15% saham dalam IPO tahun depan dan telah melakukan ‘penjajakan’ awal terhadap calon investor.
“Pemerintah juga menargetkan IPO unit panas bumu Pertamina pada kuartal pertama tahun depan setelah tertunda karena pasar yang kurang optimal tahun ini,” kata Pahala Mansury, Wakil Menteri BUMN, dikutip dari Reuters.
IPO Pertamina Geothermal Energy awalnya ditargetkan berlangsung pada kuartal II tahun ini.
Baca Juga: Jelang Piala AFF 2022, STY Ungkap Timnas Indonesia Sedang Lakukan Latihan Fisik Berintensitas Tinggi
Dilansir SragenUpdate.com dari Reuters.com diperkirakan bahwa IPO Pertamina Hulu Energi dapat mengumpulkan hingga Rp31 triliun lebih.
Citigroup, Credit Suisse dan JPMorgan adalah joint bookrunners dengan BRI Danareksa dan Bank Mandiri di Indonesia.
Ekuitas Indonesia telah mengungguli tahun ini, dengan indeks utama naik 2,5% pada pertumbuhan ekonomi yang relatif kuat.
Namun, kinerja IPO terlihat mengecewakan. PT GoTo Gojek Tokopedia mengumpulkan sekitar Rp17 triliun lebih dari IPO.
Namun, awal tahun ini tetapi harga sahamnya anjlok hingga 70% karena investor menghindari saham teknologi yang merugi.
Baca Juga: Pentingnya Olahraga Rutin Bagi Penderita Diabetes, Berikut Beberapa Manfaatnya
Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury tidak memberikan rincian penggalangan dana yang diharapkan di parlemen.
Pahala Mansury, mengatakan di tahun-tahun mendatang unit hulu diharapkan menghabiskan sekitar Rp62 triliun hingga Rp93 triliun per tahun.
Di tengah dorongan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan energi dan Pertamina Hulu tidak bisa hanya mengandalkan perusahaan induknya.
Pemerintah juga sedang mempersiapkan penjualan saham perusahaan minyak sawit milik negara Perkebunan Nusantara dan pabrik pupuk milik negara, Pupuk Kalimantan Timur***