Swasti Rahina Suci Pagerwesi, Mengenal Perayaan Hari Raya Pagerwesi Umat Hindu di Bali

25 Mei 2023, 06:05 WIB
Swasti Rahina Suci Pagerwesi, Mengenal Perayaan Hari Raya Pagerwesi Umat Hindu di Bali /Shella Audiati Nurjana/Pinterest

SRAGEN UPDATE – Pada Rabu, 24 Mei 2023, seluruh umat Hindu telah merayakan perayaan Hari Raya Pagerwesi.

 

Perayaan Hari Raya Pagerwesi biasa dirayakan setiap 210 hari sekali, dan perayaan ini sangat penting diperingati karena merupakan Rerahinan Gumi.

Pagerwesi disebut Rerahinan Gumi karena perayaan tersebut dirayakan oleh semua umat Hindu, tetapi tergantung desa (tempat), kala (waktu), dan patra (keadaan).

Baca Juga: Resmi Keluar dari NCT, Shotaro Tulis Pesan Penuh Haru untuk Member dan Penggemar

Perayaan Pagerwesi biasa dilaksanakan dengan melakukan persembahyangan dari sanggah di pekarangan rumah hingga di pura-pura besar.

Beberapa daerah Bali merayakan Hari Raya Pagerwesi seperti halnya Hari Raya Galungan, yang menjadi hari raya besar umat Hindu.

Makna dan Fakta Menarik Hari Raya Pagerwesi

Kata Pagerwesi berasal dari kata ‘Pager’ yang berarti pagar, yakni bermakna perlindungan, sedangkan ‘wesi’ adalah besi yang bermakna kuat.

Sehingga, Pagerwesi ini dapat ditarik maknanya sebagai sesuatu yang melambangkan perlindungan yang kuat.

Pagerwesi ini ditujukan untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya adalah Sang Hyang Pramesti Guru atau Tuhan.

 

Sang Hyang Pramesti Guru adalah nama lain dari Dewa Siwa untuk melebur atau memberantas segala hal buruk yang terjadi.

Pagerwesi juga memiliki makna filosofis yakni simbol keteguhan iman, memagari diri dengan ilmu pengetahuan, hingga manusia tidak mengalami ‘kegelapan’.

Baca Juga: BIGHIT Music Rilis Pernyataan Baru tentang J-Hope, Penggemar Disarankan Jangan Kirim Surat untuk J-Hope

Perayaan Pagerwesi diselenggarakan pada hari Budha (Rabu) Kliwon Wuku Shinta, yaitu 210 hari sekali, dan berdekatan dengan Hari Raya Saraswati.

Hari Raya Saraswati juga memiliki keterkaitan erat dengan Hari Raya Pagerwesi, keduanya berkaitan dengan peran ilmu pengetahuan dalam kehidupan.

Saat perayaan Pagerwesi, umat Hindu dianjurkan melakukan samadhi atau meditasi di tengah malam, dengan sesajen yang dihaturkan adalah ‘Sesayut Panca Lingga’.

‘Sesayut Panca Lingga’, kata Panca yang berarti lima ini menggambarkan manifestasi Dewa Siwa sebagai jiwa-jiwa agung untuk meraih kebahagiaan.

Namun, perayaan Pagerwesi ini disesuaikan dengan tempat masing-masing, dan setiap wilayah di Bali pun memiliki cara tersendiri untuk merayakannya.

 

Itu dia perayaan Hari Raya Pagerwesi umat Hindu, meski Pagerwesi dirayakan dengan ciri khasnya masing-masing, tetapi hal itu tidak menjadi perdebatan dan tetap meriah.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: menpan.go.id disbud.bulelengkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler