Jakarta Kembali Memimpin sebagai Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Pemerintah DKI Siapkan Strategi

15 Agustus 2023, 06:38 WIB
Jakarta Kembali Memimpin sebagai Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Pemerintah DKI Siapkan Strategi /greenpeace/

SRAGEN UPDATE - Kualitas udara di Jakarta kembali meraih peringkat terburuk di dunia pada Minggu, 13 Agustus.

Menurut data dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta mencapai angka 170, masuk dalam kategori tidak sehat karena adanya polusi udara PM2.5.

Data dari situs pemantauan tersebut juga menunjukkan bahwa Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada saat itu.

Setelah Jakarta, Dubai (UEA) dan Johannesburg (Afrika Selatan) berada di peringkat berikutnya dengan kualitas udara yang buruk.

Baca Juga: Mantan Peserta Boys Planet yaitu Anthonny, Haruto, Yuto, dan Takuto akan Debut dalam Satu Group

Beberapa daerah di Jakarta bahkan masuk ke dalam kategori sangat tidak sehat, dengan angka indeks kualitas udara di atas 201.

Contohnya, Cilandak Timur dan Kebayoran Lama dengan masing-masing angka 206.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa penyebab buruknya kualitas udara belakangan ini dikaitkan dengan musim kemarau.

Musim kemarau yang biasanya terjadi antara bulan Juli hingga September memiliki dampak negatif pada kualitas udara di Ibu Kota.

Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merancang tiga strategi.

Baca Juga: Aktris Park Yoo Na Resmi Tanda Tangani Kontrak dengan YG Entertainment

Pertama, mereka akan meningkatkan pengelolaan lingkungan dengan mengeluarkan kebijakan dan regulasi yang lebih ketat terkait pencemaran udara.

Kedua, upaya akan dilakukan untuk mengurangi emisi polusi udara, misalnya dengan meningkatkan uji emisi kendaraan dan mendorong penggunaan transportasi umum.

Terakhir, masyarakat diimbau untuk memantau kualitas udara melalui aplikasi yang sesuai dengan standar nasional, seperti Jakarta Kini (JAKI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), atau Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).

Semua langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak buruk polusi udara dan meningkatkan kualitas udara di Jakarta.

Polusi udara memiliki efek merugikan pada kesehatan manusia dan lingkungan, sehingga tindakan-tindakan ini menjadi sangat penting dalam penanganannya.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler