SRAGEN UPDATE - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa 120 petugas gabungan masih berupaya memadamkan api di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat, hingga hari Sabtu.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menjelaskan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan dan tim gabungan telah bekerja sejak awal untuk memadamkan api.
Upaya pemisahan daerah terbakar dan pemadaman api secara langsung telah dilakukan sejak Jumat sebelumnya.
Berikut beberapa kelompok petugas yang terlibat dalam upaya pemadaman api di Taman Nasional Gunung Ciremai, meliputi:
1. Balai Taman Nasional Gunung Ciremai
2. Tentara Nasional Indonesia (TNI)
3. Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
4. Badan Penanggulangan Bencana (BPB)
5. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar)
6. Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP)
7. Aparat dari desa dan kecamatan
8. Pengelola ODTWA Batu Luhur
9. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
10. Pengelola Kawasan Rekreasi Konservasi (KRK)
Baca Juga: Puisi Joko Pinurbo tentang Cita-cita dan Hidup yang Bisa Dijadikan Renungan Hidup
11. Masyarakat Peduli Api (MPA) Pasawahan
12. Relawan
13. Forum Ciremai
14. MPA Bantaragung
15. Masyarakat setempat
Kebakaran ini pertama kali terdeteksi di Taman Nasional Gunung Ciremai pada Jumat pukul 10.30 WIB.
Berdasarkan laporan awal, api menyebar di beberapa blok area Taman Nasional Gunung Ciremai yang terletak di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan.
Blok-blok yang terkena dampak kebakaran meliputi Blok Talaga Bogo-Batu Luhur, Batu Kuda, Batu Beuhuengan, Tegal Bodas, Jalan Maling, Panjak Rama, Karang Dinding, dan Jalan Bukit Seribu Bintang.
Baca Juga: Penjelasan Episode 3 The Killing Vote: Siapakah Sebenarnya Pembunuh dan Gaetal Tersebut?
Luas hutan dan lahan yang terbakar diperkirakan mencapai sekitar 133 hektar.
Abdul menyatakan bahwa faktor angin telah menghambat upaya penanganan kebakaran di area tersebut.
Kecepatan dan arah angin yang bervariasi membuat tugas pemadaman menjadi lebih sulit. Hembusan angin di daerah tersebut sangat berubah-ubah.
Selain itu, tantangan lainnya adalah medan yang berbatu dan curam di lokasi tersebut.***