SRAGEN UPDATE - Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, dengan tegas menyampaikan kesiapannya untuk memberikan perhatian dan ruang yang setara bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) sehingga mereka dapat mandiri di masa depan.
Pernyataan ini disampaikan saat Ganjar Pranowo mengunjungi Sanggar Inklusi Tunas Bangsa di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Ganjar Pranowo memandang bahwa model pelayanan bagi ABK yang diterapkan di Kabupaten Sukoharjo dapat diangkat menjadi kebijakan nasional.
Dia membayangkan bahwa dengan menerapkan model ini, setiap anggota keluarga yang memiliki kebutuhan khusus akan mendapatkan perhatian dan ruang yang sesuai, dengan harapan mereka dapat menjadi mandiri di masa depan.
Kabupaten Sukoharjo menjadi contoh unggulan dalam hal pelayanan inklusi untuk ABK.
Baca Juga: 6 Masalah Teknis di 2023 SBS Gayo Daejeon, Para Penggemar Grup K-pop Dibuat Kecewa
Hampir seluruh kecamatan di kabupaten tersebut memiliki sanggar inklusi.
Berbagai layanan diberikan, termasuk terapi, kelas pengembangan, forum orang tua, program kemandirian, pemberdayaan ekonomi, pemeriksaan kesehatan, pemberian makanan tambahan, kelas ruang terbuka (outing class), dan kerja sama dengan institusi perguruan tinggi.
Ganjar Pranowo menekankan bahwa pelayanan tidak hanya berhenti pada itu.
Untuk ABK yang membutuhkan terapi dan pendampingan lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menyediakan tenaga medis yang dapat berkeliling di seluruh kecamatan untuk memaksimalkan pelayanan terhadap ABK.
Ganjar Pranowo berkomitmen untuk mengadopsi program serupa dan menerapkannya di seluruh daerah di Indonesia.
Dia melihat bahwa model Sukoharjo dapat menjadi inspirasi nasional agar anak-anak berkebutuhan khusus dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri.
Dalam debat calon presiden, Ganjar telah memaparkan upaya pembangunan dengan merangkul seluruh kalangan, termasuk kelompok disabilitas, seiring dengan prinsip ‘tidak ada seorang pun yang tertinggal’ yang menjadi pijakan bagi pasangan calon Ganjar-Mahfud MD.
Baca Juga: Dilema Bek Kiri Liverpool: Klopp Siap Hadapi Tantangan Bermain Tanpa Robertson dan Tsimikas
Dilansir oleh SragenUpdate.com dari Antara News pada hari Rabu, 27 Desember 2023 Ganjar Pranowo juga berencana untuk melibatkan kelompok disabilitas dalam perencanaan pembangunan.
Dia ingin memastikan bahwa setiap langkah pembangunan diarahkan pada kesetaraan di berbagai bidang, termasuk pekerjaan dan upah, pendidikan, pelayanan publik, dan infrastruktur publik.
Pengalaman Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode membuktikan bahwa melibatkan kaum difabel dalam perencanaan pembangunan merupakan langkah positif.
Ganjar Pranowo menegaskan bahwa tidak ada yang ditinggalkan, dan semua elemen masyarakat harus diajak berpartisipasi dalam proses pembangunan, sesuai dengan semangat ‘no one left behind’.
Sebagai tambahan informasi, Ganjar Pranowo, politisi Indonesia, lahir pada 15 Desember 1968 di Surakarta, Jawa Tengah.
Dirinya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, dua periode.***