Pembanguan Rumah Tahan Gempa di Cianjur, 80 Unit akan Selesai Akhir Desember

- 6 Desember 2022, 17:03 WIB
Pembanguan Rumah Tahan Gempa di Cianjur, 80 Unit akan Selesai Akhir Desember
Pembanguan Rumah Tahan Gempa di Cianjur, 80 Unit akan Selesai Akhir Desember /Foto: PMJ News/BPMI Setpres/

SRAGEN UPDATE — Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan rumah tahan gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.

Presiden meninjau langsung pembangunan rumah tahan gempa pada hari Senin, 5 Desember 2022.

Presiden mengatakan bahwa di salah satu lokasi yang jadi tempat relokasi bagi warga terdampak gempa Cianjur tersebut akan dibangun 200 rumah tahan gempa.

Rumah tahan gempa akan diperuntukan bagi warga yang terdampak gempa Cianjur.

Baca Juga: Mangaka Bleach 'Thousand Year Blood War' Munculkan Karakter Asli dari para Anggota Gotei 13

“Ya ini adalah lokasi untuk relokasi yang pertama. Di sini segera dibangun kurang lebih 200 rumah, contohnya sudah ada yang rumah antigempa,” ujar Presiden, dikutip dari Kominfo.

Selain di lokasi tersebut, pemerintah juga menyiapkan pembangunan 1.600 rumah serupa di lokasi lainnya.

Relokasi sendiri diprioritaskan bagi warga yang rumahnya berada di pusat gempa, terutama di kecamatan Cugenang.

“Lokasi-lokasi (rumah) yang berada di center nya gempa, utamanya di Cugenang, itu akan dipindahkan ke sini dan ke lokasi yang ke dua tadi,” lanjutnya.

Sementara itu, untuk rumah warga yang tidak direlokasi akan diberikan bantuan yang besarnya menyesuaikan tingkat kerusakan.

Baca Juga: Perankan Karakter Flo di Series Kupu Kupu Malam, Ternyata Bukan Michelle Ziudith yang Mainkan Adegan Panas

Dengan rincian masing-masing Rp50 juta untuk rumah yang rusak berat, Rp25 juta untuk rumah yang rusak sedang, dan Rp10 juta untuk rumah yang rusak ringan.

Presiden menyebut bahwa ada yang direlokasi, ada yang dibangun kembali di tempat.

“Yang rusak berat itu ada yang direlokasi ada yang tidak. Kalau tempatnya berbahaya, berada di garis patahan, garis sesarnya, itu yang dipindah. Kalau yang tidak, dibangun di tempat yang sama,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Iwan Suprijanto.

Menjelaskan bahwa rumah yang akan dibangun di lahan seluas 2,5 hektare tersebut dibangun dengan teknologi rumah tahan gempa atau Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

Masing-masing rumah bertipe 36 dan dibangun di atas lahan 75 meter persegi.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Viral Tik Tok Parado No Bailao - MC L Da Vinte & MC Gury

“Kami telah memulai pembangunan ini 10 hari setelah bencana terjadi. Setelah lahan ini dinyatakan clear and clean berdasarkan justifikasi teknis Badan Geologi, kemudian BMKG, kemudia secara tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang peruntukannya untuk kawasan perumahan, dan justifikasi dari PUPR kemungkinan untuk membangun di lokasi ini,” kata Iwan Suprijanto, dikutip dari Kominfo.

Di lokasi yang merupakan relokasi tahap satu tersebut, dari 200 unit pertama yang akan dibangun, Iwan menargetkan 80 unit pertama akan selesai pada akhir Desember 2022.

Kemudian sisanya sejumlah 120 unit ditargetkan selesai paling lambat minggu ketiga bulan Januari 2023.

Sehingga pada akhir Januari 2023 seluruh rumah sudah bisa ditempati***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x