Network
SRAGEN UPDATE - Jumlah penderita kanker dan angka kematian akibat kanker semakin bertambah di Indonesia.
Jumlah kasus kanker baru di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 396.914 kasus dengan sebagian besar pasien datang berobat pada stadium lanjut.
Jenis kanker yang ditemukan pada wanita didominasi oleh kanker payudara dan kanker leher rahim sedangkan untuk pria didominasi oleh kanker paru-paru dan kolorektar.
Walaupun begitu diketahui bahwa sebagian besar penderita kanker tidak bisa mengakses pengobatan.
Hal tersebut membuat Kemenkes berkomitmen menutup kesenjangan layanan kanker dengan melakukan transformasi layanan rujukan.
Lewat transformasi ini layanan kanker ditingkatkan mulai dari edukasi, pencegahan, deteksi dini, hingga proses pengobatan.
Hal tersebut membuat Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G Sadikin mengajak masyarakat untuk berani memeriksa kesehatannya sebagai upaya deteksi dini kanker pada acara peringatan kanker sedunia di Hotel Shangri La.
Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menemukan kanker pada stadium yang lebih dini.
Menurutnya kanker yang ditemukan pada stadium yang lebih dini akan meningkatkan peluang kesembuhan pada pasien hingga 80-90%.
Pemerintah sendiri telah mulai memberikan langkah reflektif seperti penyediaan alat pemeriksaan, pemerataan penyebaran alat kesehatan untuk 514 kabupaten dan kota.
Selain itu pemerintah memberikan beasiswa untuk dokter umum dan spesialis kanker namun tetap saja masih sangat diperlukan penguatan pada upaya promotif di masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI) melakukan kerja sama dengan beberapa institusi.
Baca Juga: Ketum PSSI Sampaikan Terima Kasih untuk Menpora dalam Forum Penyempurnaan Inpres
Diantaranya yaitu bekerja sama dengan Pelayanan Kanker Terpadu Instalasi Pelayanan Onkologi Radiasi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, (PkaT-IPTOR RSCM).
Selain itu PORI juga bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan institusi lainnya menyampaikan komitmen untuk membantu pemerintah melakukan edukasi kanker.
