Layanan ini sebelumnya sudah diberlakukan sejak 2018 silam, yang memudahkan jamaah tak perlu repot memeriksa paspor dan visa saat tiba di Arab Saudi, karena proses pengecekan sudah dilakukan di Indonesia.
“Jumlah jamaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track tahun ini baru sebanyak 55.3321 orang. Saya sampaikan ke Menteri Tawfiq agar bisa ditambah untuk bandara lainnya,” menurut penyampaian Yaqut.
Dalam pertemuan tersebut juga membahas mengenai penambahan toilet perempuan di Arafah dan Mina juga sempat dibahas.
Karena hal ini penting dilakukan sebab mayoritas jamaah haji Indonesia adalah seorang perempuan, dan butuh waktu lama saat menggunakan toilet.
Saat ini Kemenag sedang mempermudah proses haji dari Indonesia ke Arab Saudi, salah satunya dengan penggunaan aplikasi Visa Bio untuk calon jamaah tahun 2023.
Aplikasi ini nantinya akan digunakan untuk memproses penerbitan visa melewati daftar fitur biometrik wajah, sidik jari, dan fotokopi paspor.***