Network
SRAGEN UPDATE - Pada kunjungan ke Probolinggo, Jawa Timur, Calon Wakil Presiden nomor urut tiga, Mahfud MD, mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak oleh jargon-jargon politik selama Pemilu 2024.
Dalam acara Shalawat Persatuan Indonesia, Mahfud MD menekankan pentingnya memilih calon pemimpin berdasarkan hati nurani dan menghindari spekulasi.
Mahfud MD menegaskan bahwa menentukan pemimpin harus melibatkan konsultasi dengan orang-orang bijak di sekitar untuk menghindari kesalahan dalam memilih.
Lebih jauh lagi, Mahfud MD meminta masyarakat untuk tidak terjebak oleh jargon-jargon politik selama Pemilu 2024 dengan tujuan memberikan pengingat kepada publik agar lebih kritis dan rasional dalam memilih calon pemimpin.
Jargon-jargon politik seringkali digunakan dalam kampanye politik untuk menciptakan citra positif atau menarik perhatian, tetapi tidak selalu mencerminkan substansi atau rencana kerja yang konkret.
Baca Juga: Erik ten Hag Ungkap Kendala Manchester United dalam Kekalahan dari West Ham: Kami Tampil Solid
Dalam pernyataannya, Mahfud MD menekankan agar masyarakat tidak berspekulasi dalam memilih calon pemimpin dan menghindari tertipu oleh kata-kata yang bersifat lebih retoris daripada substansial.
Dia mengingatkan bahwa menentukan calon pemimpin harus dilakukan dengan bijak, berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap karakter, integritas, dan rencana kerja yang dimiliki oleh calon tersebut.
Dalam suasana kampanye politik, di mana pesan-pesan seringkali disampaikan dengan intensitas tinggi, Mahfud MD berusaha untuk membawa kesadaran pada masyarakat tentang pentingnya menilai calon pemimpin berdasarkan kualitas dan kapabilitas mereka.
Dia menekankan bahwa hati nurani masyarakat harus menjadi panduan utama dalam mengambil keputusan politik.
