Namun, dengan strategi pengelolaan dan penerapan sistem potongan langsung atau payroll, jumlahnya meningkat secara signifikan.
Uang yang terkumpul dari para aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov Jateng digunakan untuk berbagai kepentingan masyarakat, seperti pembangunan tempat ibadah, biaya rumah sakit, beasiswa, perumahan layak huni, dan insentif untuk guru ngaji.
Baca Juga: William Saliba Menolak Tawaran 2 Klub Elite Eropa Ini Sebelum Memperpanjang Kontraknya di Arsenal
Ganjar Pranowo menekankan bahwa penggunaan dana Baznas Jateng tidak terikat pada mekanisme anggaran yang rumit.
Dia menyoroti fleksibilitas penggunaannya, yang tidak hanya mencakup kebutuhan konsumtif, tetapi juga mendukung kebutuhan produktif, seperti pelatihan, modal usaha, dan sebagainya.
Pemimpin yang berpotensi menduduki kursi presiden ini tidak hanya akan mengadopsi model pengelolaan dengan sistem payroll dari Baznas Jateng.
Dia juga berencana membawa praktik baik lainnya ke tingkat nasional, seperti pembuatan sekolah asrama gratis khusus untuk warga miskin, pemberian insentif untuk guru keagamaan, dan inisiatif lainnya.
Ganjar Pranowo optimis bahwa dengan replikasi model tersebut, potensi Baznas di tingkat nasional dapat mencapai puncak kinerjanya.
Ganjar Pranowo adalah politisi Indonesia yang lahir pada 15 Februari 1969 di Semarang.
Dia menduduki berbagai jabatan, termasuk Gubernur Jawa Tengah dan anggota DPR RI.