Putuskan Mundur, Apa yang Salah dengan Xavi Hernandez di Barcelona? Berikut Penjelasan Lengkapnya

29 Januari 2024, 17:07 WIB
Putuskan Mundur, Apa yang Salah dengan Xavi Hernandez di Barcelona? Berikut Penjelasan Lengkapnya /Taufik Rohman/kabar-sumedang.com/DOK X Fabrizio Romano

SRAGEN UPDATE - Setelah karir bermain yang sukses dan penuh prestasi, Xavi Hernandez kembali ke Barcelona sebagai manajer pada tahun 2021.

Pengumuman mendalam bahwa Xavi akan mundur dari posisinya pada akhir musim menyiratkan rasa kelegaan yang kuat, terutama setelah Barcelona mengalami kekalahan yang dramatis dengan skor 5-3 di kandang sendiri dari Villarreal.

Sebagai tambahan, Barcelona sebelumnya tersingkir dari Copa del Rey oleh Athletic Club, menciptakan tekanan yang meningkat pada Xavi.

Pengunduran diri yang tertunda dari Xavi terjadi setelah kekalahan mengejutkan tersebut, tetapi tanda-tanda masalah sudah muncul.

Baca Juga: Prediksi Captivating the King Episode 5 Beserta Tempat Menonton dan Tanggal Tayangnya

1. Pergantian Hierarchy

Pentingnya peran Mateu Alemany dan Jordi Cruyff dalam keberhasilan Barcelona di La Liga musim sebelumnya tidak bisa diabaikan.

Namun, kedua figur tersebut meninggalkan klub pada awal musim ini, meninggalkan Xavi tanpa dukungan yang sama di belakang layar.

Deco mengambil alih kendali transfer dan muncul kabar perselisihan antara Xavi dan Deco terkait pemain-pemain yang datang pada musim panas lalu.

2. Bunga’ yang Layu

Masa awal kepelatihan Xavi diwarnai dengan keberuntungan, tetapi musim ini Barcelona kehilangan keajaiban itu.

Penampilan tanpa pamrih dan cedera kiper utama Marc-Andre ter Stegen membuat tim kesulitan.

Masalah utama adalah ketidakmampuan Barcelona dalam menyelesaikan peluang, dengan Xavi mengakui bahwa timnya adalah salah satu yang paling tidak efektif di Eropa.

Baca Juga: AMIN Ungkap Komitmen: Gus Imin akan Alokasikan 5 Persen APBN untuk Kaum Muda Indonesia

3. Regresi Taktis

Sistem permainan yang sukses musim lalu di bawah Xavi secara perlahan berubah menjadi kekacauan.

Pemain seperti Pedri, Alejandro Balde, dan Ronald Araujo mengalami penurunan performa yang signifikan.

Kekurangan opsi di lini tengah dan cedera pemain kunci membuat taktik Xavi terpaksa beralih dari strategi yang berhasil musim sebelumnya.

4. Tekanan Berlebihan

Xavi, sebagai pendukung setia filosofi sepak bola ala Johan Cruyff, merasa bahwa tekanan di Barcelona, yang sering disebut sebagai 'entorno' oleh Cruyff, membuat klub ini menjadi yang paling sulit untuk dikelola di dunia.

Dilansir oleh SragenUpdate.com dari 90min pada Senin, 29 Januari 2024 Xavi menyatakan bahwa di Barcelona, Anda selalu merasa tidak dihargai, diperlakukan tidak adil, dan itu akhirnya mempengaruhi kesehatan mentalnya.

Baca Juga: Bestie Sejati, Jimmy Fallon Tetap Promosikan BTS di Masa Hiatus dengan Cara Tidak Terduga

Dalam pengunduran dirinya yang mengejutkan, Xavi mengakui bahwa meninggalkan Barcelona adalah langkah yang paling baik untuk kesehatan mentalnya.

Keputusan ini membuka pertanyaan besar tentang masa depan Barcelona dan apakah klub ini dapat pulih setelah kepulangan pahlawan mereka yang penuh prestasi ini.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler