Network
SRAGEN UPDATE - Granit Xhaka mengakui bahwa dia menggunakan kegagalan Arsenal dalam merebut gelar Premier League musim lalu sebagai peringatan bagi rekan-rekan setimnya di Bayer Leverkusen yang sedang berada di puncak klasemen.
Granit Xhaka adalah bagian dari skuad Arsenal yang menghabiskan waktu yang cukup lama, yaitu 248 hari, di puncak klasemen Premier League tahun lalu dan memiliki keunggulan delapan poin atas Manchester City pada satu titik, tetapi gagal di saat-saat terakhir.
Gelandang asal Swiss itu meninggalkan Arsenal untuk bergabung dengan Leverkusen musim panas lalu dan kini berada dalam perburuan gelar sekali lagi.
Tim Xabi Alonso itu unggul sepuluh poin dari Bayern Munich dan belum kalah sama sekali musim ini, dengan banyak pihak yang memprediksi Leverkusen akan berhasil merebut gelar Bundesliga.
Namun, Xhaka menolak untuk terlalu optimis, setelah melihat betapa buruknya keadaan bisa menjadi musim lalu.
Baca Juga: Rekomendasi 8 Lagu TWICE yang Dapat Membangkitkan Semangat, Dengarkan Saat Kamu Butuh Motivasi
“Ini bagus dan kita bisa bangga dengan itu, tetapi belum ada yang dimenangkan,” ujarnya setelah kemenangan 2-0 timnya atas Koln.
Xhaka berpendapat bahwa dirinya berbicara berdasarkan pengalamannya di musim lalu.
“Saya berbicara berdasarkan pengalaman saya sendiri dari apa yang terjadi musim lalu. Saya pikir poinnya hampir sama dengan posisi kedua dan kami tidak memenangkan liga jadi saya tahu pengalaman itu dan itulah yang saya bagikan dengan ruang ganti juga,” kata Xhaka.
Xhaka pun menjelaskan bahwa 10 poin merupakan hal besar dalam sepak bola.
