Tanggapi Soal ‘The King of Lip Service’ BEM UI, Fadjroel Rachman Staf Khusus Presiden Angkat Bicara

- 28 Juni 2021, 07:14 WIB
Juru bicara yang juga staf khusus Presiden Bidang Komunikasi, Fadjroel Rachman berikan tanggapan soal kritik BEM UI yang menyebut Jokowi The King of Lip Service
Juru bicara yang juga staf khusus Presiden Bidang Komunikasi, Fadjroel Rachman berikan tanggapan soal kritik BEM UI yang menyebut Jokowi The King of Lip Service /Tangkapan layar Instagram/@fadjroelrachman//

SRAGEN UPDATE – Fadjroel Rachman selaku Staf Khusus presiden angkat bicara terkait The King of Lip Service yang disematkan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Masalah ini bermula dari unggahan BEM UI di akun resminya baik via Twitter maupun Instagram.

Unggahan tersebut memberi sebutan Jokowi sebagai The King of Lip Service yang berarti Raja Pembual. Unggahan bergambar awal Jokowi menggunakan mahkota khas Raja itu menguraikan duduk perkara.

Menurut unggahan tersebut Jokowi kerap kali mengobral janjinya manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras.

Unggahan ini memaparkan rentetan disharmoni antara perkataan Jokowi dan tindakannya. Misalnya pada unggahan dengan judul ‘Demo dulu Direpresi kemudian’.

Baca Juga: BEM UI sebut Jokowi The King of LIp Service, Hinca Pandjaitan: Apakah Kritiknya Tidak Terlalu Terang?

Pada unggahan tersebut tertulis perkataan Jokowi pada 8 November 2021 bahwa ia rindu didemo. Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah perlu dikontrol dan peringatan jika keliru.

Jokowi juga mengungkapkan bahwa dirinya sering berkata ‘tolong saya didemo’ dan mengklaim dirinya akan hadir.

Dalam unggahan tersebut memaparkan fakta berupa potongan-potongan berita yang berisi kompilasi berita kekerasan, pembatasan, dan penangkapan mahasiswa oleh aparat saat unjuk rasa. Misalnya saat Demo Tolak UU Cipta Kerja.

Halaman:

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Twitter Fadjroel Rachman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah