Network
SRAGEN UPDATE - Bulan dzulhijjah merupakan bulan besar bagi umat Islam. Hal tersebut karena adanya perayaan Idul Adha.
Dalam konteks syariah, hari raya Idul Adha dinilai lebih agung dibandingkan hari raya Idul Fitri.
Lantas, apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi? Yuk simak alasannya berikut ini.
Pertama, takbir yang dikumandangkan di hari raya Idul Fitri hanya berlangsung semalam semenjak maghrib hari terakhir Ramadhan hingga pagi hari pertama lebaran saat shalat Idul Fitri.
Sementara itu, takbir pada hari raya Idul Adha diperintahkan selama 4 hari, sejak maghrib sampai hari raya Idul Adha dan disambung hingga 3 hari tasyrik.
Alasan kedua adalah hari yang diharamkan berpuasa pada hari raya Idul Fitri hanya satu hari pertama itu saja.
Adapun pada hari raya Idul Adha, pengharaman puasa berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah.
Ketiga, hari raya Idul Adha merupakan hari berkumpulnya umat Muslim sedunia yang ditandai dengan pelaksanaan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Sementara bagi orang yang tidak berhaji disunnahkan pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah sebagai simbol solidaritas dan pengorbanan untuk sesama manusia.
Alasan terakhir hari raya Idul Adha jauh lebih agung adalah karena adanya prosesi penyembelihan hewan kurban di seluruh dunia sebagai sarana untuk mendekatkan diri pada Allah.
Terkait hal itu, Nabi Muhammad saw bersabda:
"Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari an-Nahr kemudian hari al-Qarr."
Perlu dipahami bahwa hari an-Nahr merupakan hari penyembelihan hewan kurban.
Maka, dari semua hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada lebih banyak momen-momen yang berlangsung pada Idul Adha sehingga membuat hari tersebut jauh lebih agung dibandingkan Idul fitri.***
