SRAGEN UPDATE – Karena kecintaannya kepada Zat yang menciptakannya, Rumi atau Jalaluddin Rumi membuat bait-bait puisi dan syair tentang Tuhan.
Salah satunya Sama’ yang berarti pendengaran dalam bahasa Indoensia, dituagkan dalam Kitab Masnawi. Dalam puisi Sama’, Rumi memandang sama’ berarti makanan untuk para pecinta, di mana mereka memimpikan persatuan dengan Tuhan.
Rumi beserta sufi lain mengekspresikan Sama’ dengan menari berputar-putar sebagai simbol penyerahan diri kepada Tuhan. Karena gagasan Rumi adalah alam semesta ini merupakan manifestasi dari cahaya ilahi.
Berikut puisi Rumi ketika mengekspresikan makna Sama’ dalam bait-bait syairnya:
Apa itu sama', apa kau tahu?
Dia adalah mendengarkan suara "ya" dari sesuatu yang memisahkan dari seseorang yang mencapai Yang Kuasa,
Sembari melihat dan mengetahui kondisi Sang Teman,
Dan mendengarkan melalui kerudung ke-Ilahi-an rahasia Yang Maha Kuasa.
Apa itu sama', apa kau tahu?