Hormati dia -anak sebuah masa- seperti ayahnya, dan layani dia. –Rumi
6. Aku melihatmu seperti sebuah cermin yang abadi dan eksklusif.
Di matamu, aku melihat pola dan citra yang sejati pada diriku sendiri.
Akhirnya, aku berkata pada diriku sendiri: aku telah memulai perjalanan yang diberkahi di dalam kedua matanya, dan akhirnya aku telah menemukan diriku sendiri.
Citraku, tercermin di kedua matamu, berteriak seperti ini:
“Aku telah menjadi dirimu, dan kau telah menjadi aku. Tiada perpisahan di antara kita sekarang.” –Rumi
Para asketis memercayai perbuatan-perbuatannya dan tidur dengan percaya diri,
Tapi, mata orang yang bijaksana meninggalkan semua perbuatannya itu.
7. Erangan kehausan telah mengidam-idamkan air minum yang manis