9 Puisi Rumi tentang Pikiran, Waktu, Kebijaksanaan, Pelajaran, Pengetahuan, Nilai: Cocok sebagai Reminder Diri

- 27 Februari 2022, 14:46 WIB
9 Puisi Rumi tentang Pikiran, Waktu, Kebijaksanaan, Pelajaran, Pengetahuan, Nilai: Cocok sebagai Reminder Diri
9 Puisi Rumi tentang Pikiran, Waktu, Kebijaksanaan, Pelajaran, Pengetahuan, Nilai: Cocok sebagai Reminder Diri /Janco Ferlic/Pexels

SRAGEN UPDATE – Jalaluddin Rumi atau lebih dikenal Rumi merupakan sufi dan cendekiawan muslim yang melahirkan banyak karya, salah satunya yaitu puisi yang penuh sarat makna.

Dalam kitab Masnawi dan Fihi Ma Fihi, Rumi selalu menuliskan hasil pemikiran dan pertemuan dengan tokoh-tokoh yang dikaguminya ke dalam puisi.

Dalam artikel ini, terdapat sembilan puisi Rumi tentang pikiran, waktu, kebijaksanaan, pelajaran, pengetahuan, dan nilai yang cocok digunakan sebagai pengingat atau reminder diri.

Berikut sembilan puisi Rumi tentang pikiran, waktu, kebijaksanaan, pelajaran, pengetahuan, dan nilai:

Baca Juga: Puisi Rumi tentang Menjadi Pecinta atau Sama’: Alam Semesta adalah Manifestasi dari Cahaya Ilahi dalam Masnawi 

1. Seluruh baitku adalah iklim kebijaksanaan,

Semua kisah-kisah itu menyampaikan suatu pelajaran. –Rumi

2. Nilai dari sebuah tas kecil itu adalah emas yang dikandungnya,

Tanpa emas, tas kecil itu hanyalah abtar (sesuatu yang terputus).

Mengajarkan ilmu pengetahuan kepada seseorang yang tidak layak mendapatkannya

Dapat dibandingkan denganemberikan sebilah pedang kepada seorang penjahat. –Rumi

3. Sementara pengetahuan yang hanya ditujukan untuk bersenang-senang,

Adalah beban bagi orang yang membawanya. –Rumi

4. Lihatlah, bebaskan dirimu dari peniruan (imitasi)-

Menyerahlah pada pikiran orang lain, dan berpikirlah dengan pikiranmu sendiri. –Rumi

Baca Juga: 11 Puisi Rumi tentang Hidup, Mati, Manusia, dan Dunia: Menjadi Pengingat dan Nasihat untuk Kita Semua

5. Ambillah setiap peristiwa dalam hidupmu sebagai sebuah keberuntungan yang dianugerahkan kepadamu

Bukan mengkhawatirkan masa lalu,

Juga tidak takut terhadap hari ini

Karena penganut sudu adalah anak dari sebuah masa-dia menghargainya,

Hormati dia -anak sebuah masa- seperti ayahnya, dan layani dia. –Rumi

6. Aku melihatmu seperti sebuah cermin yang abadi dan eksklusif.

Di matamu, aku melihat pola dan citra yang sejati pada diriku sendiri.

Akhirnya, aku berkata pada diriku sendiri: aku telah memulai perjalanan yang diberkahi di dalam kedua matanya, dan akhirnya aku telah menemukan diriku sendiri.

Citraku, tercermin di kedua matamu, berteriak seperti ini:

“Aku telah menjadi dirimu, dan kau telah menjadi aku. Tiada perpisahan di antara kita sekarang.” –Rumi

Baca Juga: Puisi Rumi The Song of Reed ‘Nyanyian Bambu’, Bait Pertama dalam Kitab Masnawi: tentang Pria dan Tujuannya 

Para asketis memercayai perbuatan-perbuatannya dan tidur dengan percaya diri,

Tapi, mata orang yang bijaksana meninggalkan semua perbuatannya itu.

7. Erangan kehausan telah mengidam-idamkan air minum yang manis

Dan air menangis meratap: “Di manakah seorang yang haus itu?” –Rumi

8. Jika kau mampu melihat melalui mata kebijaksanaan,

Kedua dunia (dalam dua mata kebijaksanaan) itu menunjukkan kerajaan ilahi. –Rumi

Baca Juga: Seminggu Terakhir Bulan Rajab 1443 H 2022, Berikut Doa Pagi dan Sore Agar Allah Haramkan Api Neraka

9. Aku katakan kepadamu untuk jangan menuju ke sana

Mereka mUngkin menjadi penyebab kerusakan yang besar dan mendadak dalam dirimu. –Rumi

 

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Rumi: Kisah Hidup dan Pesan-pesannya / Cihan Okuyucu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah