Network
SRAGEN UPDATE – Sya’ban adalah bulan yang memperkenalkan Bulan Ramadhan yang agung. Pada Bulan Sya’ban Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam melakukan puasa secara sukarela lebih dari bulan lainnya.
Karena Sya'ban adalah antara Rajab dan Ramadhan, dua bulan yang sangat penting, membuka jalan untuk Ramadhan.
Puasa Sya'ban merupakan puasa persiapan Ramadhan. Jika seseorang memulai puasa di bulan Sya'ban, dia akan terbiasa berpuasa dan akan merasa kuat dan energik ketika Ramadhan tiba.
Karena kita telah memasuki Bulan Sya'ban, mengapa tidak kita mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata'ala dan memperbaiki diri sebagai muslim/ah dengan melakukan puasa sunnah seperti puasa senin dan kamis, puasa ayyamul bidh (3 hari di pertengahan bulan) atau puasa daud apabila merasa sanggup.
Baca Juga: Banyak Dilupakan, Inilah Keutamaan Bulan Sya'ban Menurut Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I
Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam biasa berpuasa sepanjang Sya'ban, sebagaimana yang telah disampaikan dalam sebuah hadits:
Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (H.R Bukhari dan Muslim)
“Bulan-bulan yang paling dicintai Rasulullah, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, adalah dia berpuasa Syaban, kemudian menghubungkannya dengan Ramadhan.”
Aisyah R.A juga meriwayatkan “Sya'ban adalah bulan yang paling dicintai Nabi Allah untuk berpuasa di dalamnya sampai awal Ramadhan”
Meskipun Sya'ban adalah bulan yang baik untuk berpuasa tetapi bukan berarti kita mengawali Sya'ban dengan semangat yang menggunung, namun berakhir dengan tidak ada sisa sedikitpun di bulan Ramadhan.
