Padahal, nikmat itu luas sekali definisinya, mulai dari nikmat kesehatan yang Allah berikan, nikmat kesempatan yang Allah berikan sehingga kita bisa kerja ditempat yang kita inginkan.
Nikmat dikelilingi oleh orang-orang baik, nikmat bisa menghirup udara yang segar dan nikmat lainnya yang Allah berikan.
Baca Juga: Jonatan Christie Melaju ke Semifinal, Usai Kalahkan Tunggal Putra India di Malaysia Open 2022
Di dalam surah Luqman ayat 27, dijelaskan bahwa nikmat yang Allah berikan tidak akan bisa habis jika ditulis di lautan yang luas sekalipun.
“Seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta) ditambah tujuh lautan lagi setelah (kering)-nya, niscaya tidak akan pernah habis kalimatullah (ditulis dengannya). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,” (QS. Luqman: 27).
Selain usaha yang harus kita maksimalkan, ketaatan kita untuk beribadah kepada Allah juga perlu dioptimalkan.
Jangan sampai, ketika kita sudah diberikan rezeki yang berlebih dan berlimpah, ketika kita sudah diberikan posisi yang mapan, kita menjadi lupa dengan Allah sang Maha Pemberi.
Kita lupa untuk mengeluarkan sedekah dan berinfaq untuk membantu sesama muslim, kita kufur nikmat dan terlalu asik dengan gemerlapnya dunia.
Baca Juga: Pendaftaran Pengguna Subsidi BBM Pertalite dan Bio Solar Untuk Mobil Resmi Dimulai 1 Juli 2022
Di dalam surah Ibrahim ayat 7, Allah juga menjelaskan bahwa manusia yang tidak bersyukur, niscaya akan mendapat azab yang pedih.